Komandan PMPP TNI Buka Latihan Penyiapan Satgas Lebanon

Bagikan artikel ini

Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Brigjen TNI Imam Edy Mulyono, M. Sc., secara resmi membuka Latihan Penyiapan Satgas Lebanon terdiri dari Military Community Outreach Unit (MCOU) TNI Konga XXX-C/Unifil, Civilian Military Cordination (CIMIC) Konga XXXI-C/Unifil dan Tim Kesehatan TNI Konga Level II Hospital Unifil, dalam rangka Misi Pemeliharaan Perdamaian TA. 2012, di PMPP TNI Sentul-Bogor, Senin (15/10). Pelatihan akan berlangsung dari tanggal 15 – 26 Oktober 2012, diikuti oleh 33 personel terdiri dari Satgas MCOU 18 orang, Satgas CIMIC 6 orang dan Satgas Tim Kesehatan 9 orang.

 

Komandan PMPP TNI dalam amanatnya menyampaikan, bahwa partisipasi prajurit TNI dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi TNI untuk menunjukkan perannya di dunia Internasional. Pengiriman Satgas-satgas TNI dalam operasi perdamaian di bawah bendera PBB mendapat dukungan dari lembaga legislatif, kementerian luar negeri serta institusi lainnya yang terkait.

Materi yang akan didapat selama latihan penyiapan adalah materi umum berupa Core Pre Deployment Training (CPTM), materi teknis, materi pendukung, ditambah beberapa materi aplikasi yang dirancang khusus guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. Semua materi yang akan dipelajari merupakan bekal persiapan yang dirancang sedemikian rupa, sehingga sesuai dengan Standar Operation Procedure (SOP) dan Role Of Engagement (ROE) di daerah misi serta sejalan dengan tuntutan operasi penugasan. Untuk itu diperlukan kecerdasan berpikir, kerjasama dan loyalitas serta kesiapan fisik dan mental yang tinggi.

“Latihan ini tidak akan berarti apa-apa, apabila para peserta tidak secara sungguh-sungguh mendalami setiap materi yang diberikan oleh para pelatih”, tegas Komandan PMPP TNI.

Komandan PMPP TNI juga memberikan beberapa penekanan sebagai berikut: Pertama, tingkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga benar-benar siap melaksanakan latihan dan tugas operasi dimanapun berada dengan senantiasa berpedoman pada ajaran agama dalam sikap dan perbuatan. Kedua, laksanakan latihan ini dengan penuh rasa tanggung jawab, kesungguhan, dedikasi dan disiplin yang tinggi. Ketiga, pelihara realisme latihan dengan situasi daerah operasi yang dihadapi sehingga didapat kemampuan yang sesuai dengan tuntutan tugas.

Keempat, manfaatkan latihan ini untuk meningkatkan profesionalisme perorangan, kerjasama kelompok serta hubungan satuan sebagaimana nantinya di daerah operasi. Kelima, perhatikan faktor keamanan dan keselamatan selama pelaksanaan latihan, baik yang menyangkut personel maupun materiil. Keenam, tingkatkan kemampuan berbahasa khususnya bahasa Inggris dan Perancis, karena akan digunakan sebagai alat komunikasi di daerah operasi dan komunitas internasional serta jaga kondisi fisik melalui pembinaan fisik dengan teratur dan berimbang baik secara individu maupun kelompok. (TGR/Puspen TNI)

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com