Belajar dari Kebangkrutan Yunani

Bagikan artikel ini
Malika Dwi Anna, Pegiat Sosial Budaya
YUNANI bangkrut sebagai state (negara) di 30 Juni 2015 lalu, dan secara resmi Pemerintah Yunani menyatakan dirinya sebagai negara bangkrut. Maknanya, negara ini tidak mampu lagi membayar hutang-hutangnya yang menumpuk segunung. Hutang Yunani kepada sejumlah negara dan lembaga kreditor mencapai 316 Euro atau setara dengan Rp 4.740 triliun.
Sebelum kebangkrutannya, diawali dengan longsornya daya beli masyarakat. Jangan anggap remeh masalah ini. Sebelum bangkrut rakyat yunani pun sudah mengingatkan pemerintahnya bahwa daya beli mereka terus menurun tetapi pemerintah ngeyel persis seperti rezim disini. Daya beli masyarakat longsor itu fakta, bukan hoax. Daya beli yang merosot itu bisa menghancurkan sebuah negara.
Hampir sama dengan jatuhnya Yunani, kenapa kita punya short memory tentang kejatuhan Orde Baru? Kejatuhan Orde Baru juga diawali dengan longsornya daya beli masyarakat, krisis moneter waktu itu. Saya inget, waktu itu di kampus tak ada hari tanpa demo agar beliau Mbah Harto berkenan lengser.
Logikanya :
Jika Zero Margin —–> gerus uang tabungan…tarik. Tapi kalo gak ada tabungan? Apa mau sedot lemak?!
Kalo lemak juga menipis, kali ajah mau sedot WC hiks!
Penurunan daya beli masyarakat akan berdampak sistemik pada kemiskinan dan pengangguran. UMKM akan gulung tikar, dan dunia usaha akan lesu. Biaya menyelenggarakan pemerintahan yang efektif ini terlalu mahal, rakyat dibuat ngos-ngosan bayarnya. Dan keinginan pemerintah terlalu besar dari kapasitas rakyat untuk mendukungnya. Daya beli masyarakat yang terus anjlok akan berdampak pada makin tingginya pengangguran. Gejolak kerusuhan, (jika blom bisa dibilang revolusi), terlahir dari kondisi ini salah satunya.
Pengangguran, korban PHK, kemiskinan akibat kesenjangan ekonomi dan perut yang lapar… orang bisa berbuat apa saja karena alasan-alasan diatas. Ya, kemiskinan lebih dekat dengan kekufuran konon.
Dan fakta tentang daya beli masyarakat yang menurun itu tidak bisa dimanipulasi dengan pemberitaan manis di media darling. Ini bukti nyata kegagalan sebuah rezim dalam mengelola ekonomi negara.
Kopi_kir sendirilah !
Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com