Dedikasi dari “Sahabat Selamanya” (Memaknai Penetapan Hari Berkabung Nasional Iran untuk Rakyat Venezuela)

Bagikan artikel ini

Novendra Deje, Ketua Komunitas Studi Agama dan Filsafat (KSAF – Aceh), tinggal di Banda Aceh

Sungguh hal luar biasa yang dilakukan Iran dalam menunjukkan solidaritasnya atas duka yang sedang menyelimuti rakyat Venezuela atas kematian Hugo Rafael Chavez Frias. Melalui sidang kabinet yang dipimpin langsung oleh Mahmoud Ahmadinejad, Tehran memutuskan Rabu (6/3) sebagai hari berkabung nasional, sebagaimana dikutip situs The Global Review dari website resmi Presiden Iran. Hampir tidak pernah terjadi, suatu negara mengumumkan hari berkabung nasional atas kematian seorang pemimpin negara lain. Namun itu terjadi pada Iran, yang menunjukkan persahabatan dan simpati atas duka rakyat Venezuela, akibat kehilangan Presiden yang sangat dicintai rakyatnnya itu.

Sangat dimaklumi, kedekatan Caracas dengan Tehran telah sedemikian dalam, mengingat kedua pemerintahan ini sama-sama berjuang menentang hegemoni dan arogansi imprialisme global yang dimotori AS beserta para kroninya. Saat kunjungan kelima kali Ahmadinejad ke Venezuela Januari 2012 lalu, Chavez menyebut Iran sebagai “saudara sesungguhnya”. Lalu Ahmadinejad pun mengatakan bahwa Iran akan terus menjadi “sahabat selamanya” bagi Venezuella untuk membendung langkah-langkah imperialisme di muka bumi. Mereka juga berharap bahwa perjuangan itu tidak hanya bertumpu dipundak dua nega ini saja, tetapi akan terus tumbuh dan meluas di negara-negara lain disetiap belahan dunia.

Saat kunjungan Ahmadinejad September 2006 lalu, Chavez memuji Ahmadinejad dengan mengatakan; “dia adalah pemimpin revolusioner yang cinta kemerdekaan dan selalu menentang pemerintahan arogan, terutama mereka yang berusaha mengganggu Iran,”. Dalam kesempatan yang sama Chavez memberikan Ahmadinejad Libertador Medal, penghargaan tertinggi Venezuela untuk perwakilan asing. Lalu Ahmadinejad mengatakan “Ini merupakan simbol keberanian bangsa Iran dan Venezuela. Kita punya banyak kesamaan dan harus bersatu demi mewujudkan perdamaian dan keadilan,”. Sebelumnya, saat berkunjung ke Iran di Juli tahun yang sama, Ahmadinejad juga memberikan penghargaan Islamic Republic Medal kepada Chavez.

Hari berkabung Nasional di Iran untuk Venezuela ini telah menunjukkan kesungguhkan mereka menjadi “saudara sesungguhnya” dan “sahabat selamanya”. Melalui momentum itu, Iran sepertinya hendak mengirim pesan kepada rakyat Venezuela bahwa hubungan dan komitmen besama kedua negara itu tidak akan berakhir dengan mangkatnya Hugo Chavez. Dan ini pun akan memberi semangat bagi rakyat Venezuela untuk terus mendukung revolusi Bolivarian yang digagas dan dijalankan dengan sunguh-sungguh oleh Chavez. Suatu gagasan dan gerakan yang layak dijaga dan terus diperjuangkan, bahkan bagi seluruh kawasan di Amerika Latin.

Revolusi Bolivarian yang diusung Hugo Chavez terinspirasi oleh cita-cita perjuangan Bolivar, tokoh yang juga dikenal dengan julukan “ El Libertador”. Tokoh besar yang lahir di kota Caracas tahun 1783 dari keluarga Aristokrat ini adalah perjuang pembebasan di Amerika Latin zaman kolonialisme. Prinsip revolusi Bolivarian ini ada pada kesadaran pengorganisasian diri rakyat, bukan bersandar pada karisma seorang pemimpin seperti Chavez. “Revolusi bukanlah Chavez… .revolusi akan terjadi dengan atau tanpa dia. Chavez adalah suara bagi rakyat Venezuela, tetapi rakyat Venezuela lah yang akan mengubah negara ini”, ungkap Marcado, seorang aktivis lingkaran Bolivarian.

Jadi tidak ada alasan bagi terhentinya setiap tahapan gerakan dari revolusi Bolivarian dengan berakhirnya hidup Hugo Chavez. Karenanya, Iran masih sangat percaya bahwa rakyat Venezuela masih akan tetap menjadi saudara dan sahabat yang sama-sama berjuang bagi tata dunia masa depan yang lebih adil, lepas dari cengkraman kekuatan-kekuatan hegemoni imperialisme global. Tampuk kepemimpinan Venezuela yang dilanjutkan oleh Wakil Presiden, Nicolas Maduro yang merupakan orang dekat dan kepercayaan Chavez kiranya akan memberi garansi tersendiri bagi Iran untuk meyakini bahwa Caracas masih satu semangat dengan Tehran.

Pasca mangkatnya Chavez dipastikan akan ada upaya-upaya pihak AS melalui para oposan di Venezuela untuk mendorong suatu rancangan baru bagi politik negara ini. Hal tesebut seperti diungkapkan Maduro saat mengingatkan rakyatnya bahwa ada rancangan misterius (oleh oposisi) yang akan membahayakan negara. Sebagaimana diketahui, pihak oposisi umumnya adalah mereka yang berasal dari kalangan menengah atas, dan cukup ‘menderita’ dengan kebijakan-kebijakan yang diambil Chavez selama ini. Washington yang selama ini ‘dirugikan’ dan tidak leluasa mengendalikan arus politik Caracas demi ambisi-ambisi kapitalismenya, akan berupaya keras menciptakan “Venezuela Baru” pasca Hugo Chaves.

Meskipun tidak secara jelas menyatakan maksudnya, spanduk belasungkawa Presiden Obama di AS terulis dua kalimat; “Amerika Serikat memperkuat dukungannya kepada rakyat Vezeluela,” dan meskipun berat, Obama mengatakan bahwa ini menjadi pintu bagi “Bab baru dalam sejarahnya untuk menegakkan prinsip demokrasi, hak asasi dan aturan hukum”. Kita ketahui, AS tidak membiarkan sekecil apapun kesempatan yang tersedia lolos begitu saja, untuk bertindak atas sesuatu yang dapat mengendalikan Venezuela pada arah yang sesuai dengan kepentingan hegemoniknya. Ini sebagaimana yang mereka tunjukkan selama ini atas negara-negara didunia yang selama ini berada pada arus yang menentang skema kebijakan AS. Pastinya Venezuela tidak dibiarkan menjadi sahabat “selamanya” bagi Iran yang terus menerus merong-rong langkah-langkah hegemonik imperialisme AS dan para sekuntunya.

Iran tentu tidak akan membiarkan bahwa mereka akan kehilangan salah satu sekutu kuat yang selama ini berjuang dalam memangkas gurita hegemoni imperialisme AS di dunia. Tehran tidak ingin kehilangan Caracas hanya karena telah ditinggalkan Hugo Chavez. Karena itu, kedalaman hubungan dan kerjasama mereka selama ini menjadi sangat berarti keterjagaannya, dengan menunjukkan solidaritas yang tinggi atas rakyat Venezuela, melalui penetapan satu hari berkabung nasional rakyat Iran atas kematian Chavez. Ini juga seperti mengkampanyekan begitu pentingnya ikatan hubungan yang dalam untuk dibina dengan berbagai negara yang berkomitmen memperjuangkan bagi kebebasan rakyatnya dan dunia dari dominasi imperialisme. Intinya, ada makna dan sasaran politis yang dapat dipahami dan dicapai dengan upaya menetapkan hari berkabung untuk rakyat Venezuela oleh Iran.

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com