Indonesia Berdebat

Bagikan artikel ini

Banyak bicara, banyak gaya, banyak drama. Di layar, mereka memang para aktor berkarakter. Tapi yakinlah begitu turun dari panggung debat, ketiganya adalah manusia biasa.

Para calon presiden juga manusia, yang masing-masing punya kekuatan, dan kelemahan. Mereka bukan manusia hero, yang bimsalabim bisa mengubah wajah Indonesia menjadi glowing, dalam semalam.

Anies, Prabowo, Ganjar adalah putra terbaik bangsa ini, saat ini. Mereka ingin merebut hati rakyat dengan caranya. Dan itu tidak bisa dilihat hanya ketika berdebat. Kerja-kerja politik itu kolektif. Kerja bersama, gotong royong, seia-sekata.

Indonesia Glowing, Indonesia Growing tak bisa diselesaikan dengan, “Indonesia Berdebat”. Ia tontonan, pertunjukkan sesaat, yang boleh jadi memancing emosi. Menguras energi.

Pilihan ada di tangan rakyat. Yang di hati, dialah presiden sejati. Ada yang kalah, ada yang menang, biasa pertandingan. Itulah kredo demokrasi. Yang penting adalah ending-nya.

Pilpres 2024 adalah gelombang terakhir, yang selanjutnya akan mengantarkan rakyat melaut ke samudera luas, menuju Indonesia emas. Nenek moyang kita, pelaut. Bukan penakut. Indonesia adalah bangsa besar. Indonesia adalah Indonesia. Bukan Amerika, bukan Cina.

Anies, Prabowo, Ganjar tak mungkin memakai baju kebesaran, tanpa rakyat. Apalagi dimenangkan dengan cara-cara mencederai dan melukai hati.

Indonesia tidak sedang memilih siapa yang lihai berdebat. Sebab sejatinya berdebat, bukanlah jati diri kita. Sebagai bangsa kita telah memiliki warisan luhur yaitu musyawarah, bukan bersilat lidah.

Agung Marsudi,  Duri Institute

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com