Wakil Menteri Luar Negeri RI, Wardana, menyatakan Indonesia terus lakukan tindakan nyata dan praktis dalam mendukung bangsa Palestina. Pernyataan itu disampaikan Wamenlu ketika memberikan sambutan pada Peringatan 58 Tahun Konperensi Asia Afrika (KAA) di Gedung Merdeka, Bandung (19/04/2017).
“Kita telah merayakan KAA selama 58 tahun. Namun demikian masih ada negara di dunia yang hingga saat ini berada di bawah pendudukan asing, yaitu Palestina” ujar Wamenlu. Untuk itu berbagai upaya diplomasi telah dilakukan Indonesia misalnya melalui Gerakan Non Blok (GNB). Melalui Komite Palestina di GNB, Indonesia telah mengusulkan lima isu utama yaitu : 1) merespons secara efektif terhadap kegiatan ilegal Israel; 2) mendukung dan mempromosikan keinginan Paletina untuk keanggotaan PBB; 3) mempromosikan dan mendukung pengembangan kapasitas kelembagaan Palestina; 4) mendukung rekonsiliasi antara elemen di Palestina; 5) cara efektif melibatkan media untuk meningkatkan kesadaran publik tentang perjuangan bangsa Palestina. Disamping itu melalui New Asia-Africa Strategic Partnership (NAASP), Indonesia berkomitmen melakukan program pelatihan kepada warga Palestina.
Menyambut Peringatan 58 tahun KAA, Wamenlu menyatakan Indonesia berkomitmen mewujudkan prinsip Dasa Sila Bandung dengan menjalankan perannya dalam perdamaian dan keamanan internasional. Partisipasi aktif diwujudkan dalam pengiriman pasukan penjaga perdamaian yang telah dilakukan sejak tahun 1957 melalui pengiriman Kontingen Garuda I. Sejak itu tidak kurang dari 27 kontingen telah dikirimkan. Untuk pembangunan ekonomi global yang adil, Indonesia mengaktifkan Dialog Utara-Selatan dan berhasil membantu meringankan beban utang negara-negara berkembang. Indonesia juga memajukan kerjasama Selatan-Selatan melalui mekanisme penyatuan sumber daya dan pendanaan triangular.
Wamenlu Wardana juga menyinggung tentang hasil KAA tahun 1955 yang menjadi embrio pembentukan GNB tahun 1961. Menurutnya Indonesia berpartisipasi aktif dengan terus menyuarakan relevansi tujuan GNB. Mengutip pidato Presiden RI pada peringatan 50 tahun GNB bulan Mei 2011, disebutkan bahwa GNB harus berkontribusi untuk pencapaian budaya global
perdamaian dan keamanan. GNB harus mengadvokasi pemajuan politik dan keadilan sosial, penyebaran dan penguatan nilai-nilai demokrasi, dan pemajuan tata kelola pemerintahan yang baik. Selain itu GNB harus menjadi suatu kekuatan bagi kemakmuran global yang adil sehingga tidak ada bangsa yang akan tertinggal dalam pembangunan ekonomi.
Dalam Peringatan KAA kali ini, isu Palestina juga mewarnai acara Dialog dengan tokoh saksi sejarah dan keluarga besar tokoh KAA 1955 serta Komunitas Sahabat Museum KAA. Acara ini menghadirkan Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik, AM Fachir, Duta Besar Palestina, Pakistan, India dan Srilanka sebagai nara sumber. Dialog ini mampu memberikan pemahaman yang lebih baik lagi kepada para peserta mengenai perspektif beberapa negara termasuk dari Palestina sendiri mengenai relevansi KAA dan upaya bersama untuk mendukung cita-cita kemerdekaan bangsa Palestina.
Seusai memberikan sambutan, Wamenlu bersama dengan Wakil Gubernur Jawa Barat kemudian membuka pameran Kain Gendong dan meninjau Braille Corner yang terletak di Museum KAA. Pada kesempatan itu, Wamenlu menyampaikan rasa senang dan bahagia dengan antusiasme warga Jawa Barat dalam mengikuti berbagai program Peringatan 58 tahun KAA. Hal ini merupakan bagian dari upaya melestarikan semangat dari prinsip Dasa Sila Bandung. (Kemlu RI-Dit. Infomed/ed. Aji)