Jangan Bunuh Obama

Bagikan artikel ini

Banyak buku tentang Obama kini terbit, salah satunya Jangan bunuh Obama terbitan Mizan, ditulis oleh Hermawan Aksan. Buku ini ditulis dengan merangkum dan menganalisa berbagai buku-buku lain. Buku ini membahas bagaimana Pendukung Barack Obama optimistis akan ada perbaikan di Amerika Serikat dan dunia jika Obama terpilih menjadi presiden. Namun pemenang Nobel bidang sastra asal Inggris, Dorris Lessing, malah pesimistis Obama bisa membawa perubahan sebab ia percaya Obama akan dibunuh sebelum ia sempat memenuhi janji-janjinya.

Banyak buku tentang Obama kini terbit, salah satunya Jangan bunuh Obama terbitan Mizan, ditulis oleh Hermawan Aksan. Buku ini ditulis dengan merangkum dan menganalisa berbagai buku-buku lain. Buku ini membahas bagaimana Pendukung Barack Obama optimistis akan ada perbaikan di Amerika Serikat dan dunia jika Obama terpilih menjadi presiden. Namun pemenang Nobel bidang sastra asal Inggris, Dorris Lessing, malah pesimistis Obama bisa membawa perubahan sebab ia percaya Obama akan dibunuh sebelum ia sempat memenuhi janji-janjinya.

Perkataan Lessing dan sejumlah ancaman terbuka kepada Obama inilah yang menjadi titik awal buku ini. Pembaca dibawa menelusuri latar belakang serangkaian pembunuhan terhadap presiden dan tokoh kulit hitam Amerika dan kemungkinan Obama mengalami nasib serupa.

Hermawan juga mengupas data dan fakta soal Obama yang membuat calon kandidat presiden dari Partai Demokrat ini bisa menjadi target pembunuhan. Pemaparan ini memang banyak mengulang fakta yang sudah ada di buku lain, misalnya seputar keluarga Obama serta sikapnya soal Islam, Israel, perang Irak, dan hubungan antar-ras di Amerika.

Penulis buku ini sebetulnya lebih cermat dalam membaca sehingga ada koreksi atas kekeliruan pada buku-buku yang terbit sebelumnya. Sayangnya dalam pembahasan mengenai kelompok yang punya motivasi menyingkirkan Obama, Hermawan kurang hati-hati karena mendeskripsikan ideologi dan sepak terjang kelompok tersebut tanpa mencantumkan secara detil sumber informasinya. Ini tak sebanding dengan disiplin tinggi dalam mencantumkan sumber ilustrasi foto yang dimuat pada buku ini.

Patut disayangkan pula buku yang dibangun dari banyak studi literatur ini tak mencamtumkan daftar pustaka. Ini membuat sulit untuk menelusuri kembali data yang digunakan Hermawan dalam menjelaskan peluang pembunuhan Obama. Kesimpulan akhir yang ditawarkan buku ini cukup menarik meski argumen yang menguatkannya sangat terbatas. Halaman lampiran soal pidato Obama tentang hubungan antar-ras dan catatan soal sistem pemilihan presiden di Amerika Serikat sebetulnya bisa dimanfaatkan untuk menguatkan kesimpulan tersebut.

Facebook Comments
30%
30%
Awesome
  • Alur Cerita
    4
  • Harga
    2
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com