KRI Sultan Hasanuddin-366 yang baru saja menyelesaikan misi perdamaian dunia bersama Maritime Task Force/United Nations Interim Force In Lebanon (MTF/UNIFIL) di bawah bendera PBB, singgah di Colombo. KRI Sultan Hasanuddin-366 merapat ke pelabuhan laut Colombo, Selasa (1/1) pagi, disambut oleh Kol. Arif Harnanto selaku Atase Pertahanan RI India merangkap Sri Lanka yang berkedudukan di New Delhi dan Bapak Abdullah Zulkifli, Sekretaris I Protokol – Konsuler KBRI Colombo.
Sore harinya, KRI Sultan Hasanuddin-366 melakukan openship untuk masyarakat Indonesia yang berminat untuk melihat dan mengetahui secara lebih mendalam tentang kondisi KRI Sultan Hasanuddin-366. yang dilanjutkan dengan jamuan makan malam untuk Komandan dan perwira kapal KRI Sultan Hasanuddin-366 oleh Duta Besar RI di Wisma Indonesia. Jamuan makan malam juga diisi hiburan musik oleh group band KRI Sultan Hasanuddin-366 dan group band KBRI Colombo.
Kepada Komandan dan Perwira KRI Sultan Hasanuddin-366, Duta Besar RI Bapak Harimawan Suyitno menyampaikan penghargaan dan kebangaannya pada KRI Sultan Hasanuddin-366 beserta awak kapalnya. Misi perdamaian dunia yang telah dijalankan KRI telah mengharumkan nama bangsa Indonesia dan akan menjadi inspirasi bagi anak-anak bangsa.
KRI Sultan Hasanuddin-366 kembali melanjutkan perjalanan kembali ke tanah air pada Rabu (2/1) pagi dengan rute Belawan, Jakarta, dan berakhir di Surabaya.
KRI Sultan Hasanuddin-366 merupakan satu dari empat kapal jenis Sigma yang dibeli Pemerintah Indonesia pada tahun 2007 dari Belanda. Kapal dengan awak 105 orang ini mengemban misi sebagai Satgas Kontingen Garuda XXIII-D MTF UNIFIL pada bulan Juni sampai dengan 12 Desember 2012.
Selama dalam penugasan tersebut, KRI Sultan Hasanuddin-366 telah menerima penghargaan dari angkatan bersenjata Lebanon (LAF-Navy), Certificate of Appreciation dari MTF Commander dan juga Certificate of Appreciation khusus dari PBB. Selain itu, KRI Sultan Hasanuddin-366 juga mendapatkan penilaian Outstanding Performance dari MTF Commander atas dedikasi dan kontribusinya dalam turut mewujudkan Mandat PBB 1701 dan 2604. (sumber: KBRI Colombo)
