Masih Ada Sebagian Kecil Masyarakat Aceh Berangan-Angan untuk Merdeka

Bagikan artikel ini

Rusman, Peneliti Global Future Institute

Ada sebagian kecil masyarakat atau kelompok tertentu di Aceh yang nampaknya masih banyak yang berangan-angan Aceh akan tampil sebagai negara yang merdeka yang terpisah dari RI. Meskipun keinginan tersebut melalui MoU Helsinki sudah disepakati tidak boleh dilanjutkan demi terwujudnya hakikat keinginan rakyat Aceh yang mendambakan ketentraman dan perdamaian, namun selalu dalam politik ada penyakit kekanak-kanakan, yaitu menuntut yang bukan-bukan yang mebuat keadaan ruwet.

Demikian dikemukakan pengamat masalah Aceh, Tommy CK seraya menegaskan, pemberontakan  dalam salah satu ajaran atau mahzab politik yang pada hakikatnya adalah penyakit kekanak-kanakan.

Menurutnya, untuk mengelola Aceh secara lebih baik memerlukan kesabaran dan ketelatenan untuk bermusyawarah sehingga rakyat Aceh sadar, jangan berkeras kepala soal bendera Aceh, karena Pemerintah RI tidak suka dengan bendera itu dan jika ada sebagian kecil rakyat Aceh yang masih menyimpan angan-angan menjadi negara merdeka melalui bendera semacam itu tidak ada untungnya, sehingga permasalahan ini perlu didiskusikan.

“Langkah untuk memusyawarahkan lagi masalah bendera Aceh (jika masih menimbulkan kontroversi, red) ini memang merrupakan langkah yang tepat, dimana tokoh-tokoh negarawan dari pusat dan orang-orang yang arif bijaksana dari Aceh bertemu untuk menyepakati bahwa sesuatu yang menympan kenangan buruk serbaiknya kita tinggalkan,” usulnya.

Sementara itu, pengamat politik lainnya, A Fajar Kurniawan menegaskan kecil kemungkinan Aceh dapat merdeka dari Indonesia, namun masalah Aceh ini akan terus “mengkerangkeng” Indonesia.

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com