McVey, Periset Awal Komunisme dan Militer di Indonesia

Bagikan artikel ini
Dari sejumlah pakar asing dalam studi Indonesia nama Indonesianis perempuan ini paling kerap disebut bila orang mengulas partai dan ideologi kiri di Indonesia. Dia termasuk periset awal Amerika setelah generasi Kahin-Geertz dan sezaman dengan Dan Lev dan Ben Anderson. Di masa rezim militer dulu kebanyakan orang hanya tahu judul bukunya lewat artikel di jurnal ilmiah tanpa pernah bersentuhan langsung dengan karyanya. Selama puluhan tahun kita bahkan tidak tahu bentuk utuh gagasannya kecuali hanya cuplikan yang sempat dikutip oleh pakar lokal dalam makalah seminar atau tulisan di jurnal. Untuk membaca terjemahan magnum opusnya The Rise of Indonesian Communism (edisi Amerika, 1965) kita rupanya harus menunggu sebuah rezim tumbang.
Sebut saja beberapa nama pakar wanita asing yang fokus dalam kajian Indonesia (Hildred Geertz, Barbara Sillars Harvey, Audrey Kahin, Anne Both, misalnya) maka Ruth T. McVey tampil dengan fokus studi yang sama sekali berbeda. Ia sudah tertarik komunisme nampaknya sejak sekolah menengah. Ideologi itu dalam pandangannya begitu menggoda dan punya daya pukau luar biasa yang mempengaruhi seluruh kegiatan studi akademisnya. Konsentrasinya semula mengarah ke Rusia sebagai gudang komunisme dunia dan menulis tesis master di Harvard perihal subjek itu.
Tapi waktu kuliah di Cornell dan bertemu Kahin ia mendadak banting stir. Bukan komunisme industri yang perlu diurus seorang pakar mengingat komunisme jenis ini dalam banyak hal sudah mapan. Yang menantang secara intelektual justru “komunisme agraris” yang masih berproses dan penuh gejolak. Jauh lebih berguna melihat komunisme sebagai alat perjuangan melawan penjajah dan bagaimana orang komunis bekerja sama dengan kalangan beragama ketimbang mengira-ngira negara yang bakal di torpedo Soviet bulan depan.
The Rise dipuji banyak pakar sebagai karya yang cermat dan detail. Buku ini mengulas pertumbuhan dan perkembangan partai kiri Indonesia sejak awal abad lalu dan tentang gerakan mereka yang ekplosif di masa Hindia Belanda hingga setelah merdeka. Mungkin karya ini yang pertama dalam jenisnya yang pernah ditulis para Indonesianis dan nampaknya belum muncul karya yang setara dengan studi McVey ini. Masih ada satu buku lagi, karya bareng dengan Harry J. Benda, The Commnunist Uprisings of 1926 – 1927 in Indonesia; sebuah hikayat pemberontakan awal komunis dan berskala besar di zaman Hindia Belanda.
A Preliminary Analysis of the October 1, 1965, Coup in Indonesia (lazim disebut Cornell Paper) mengakhiri masa-masa indah pergulatan intelektualnya dengan Indonesia. Buku karya bersama dengan Indonesianis kondang Benedict Anderson itu menantang langsung sebuah rezim yang baru berdiri dan menuduh angkatan darat otak dibalik eker-ekeran politik pertengahan tahun 1960-an yang berdarah-darah. Kedua pakar ini dicekal masuk Indonesia dan sebagai akibatnya mereka mengubah wilayah studi dalam lingkup Asia Tenggara. Ben mengeker Filipina, McVey mengulas Thailand.
Dalam Southeast Asian Capitalists, buku suntingannya, doktor Universitas Cornell tahun 1961 itu mencoba mengeksplorasi asal usul dan posisi kelompok bisnis Asia terutama yang berkembang sepanjang dua dekade 1970-an hingga 1980-an dan dinilai sebuah kontribusi penting untuk studi bisnis etnis Cina di Asia Tenggara.
Darwati Utieh, wartawan senior. 
Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com