Otoritas militer Korea Selatan pada Kamis (06/03/2014) mengumumkan rencana reformasi pertahanannya. Reformasi Pertahanan yang dimaksud meliputi respon pertama menghadapi situasi darurat di semenanjung Korea dan reformasi struktur militer.
Berdasarkan rencana reformasi periode 2014-2030 itu, jumlah prajurit militer cadangan akan mengalami penurunan dari 630.000 orang saat ini, menjadi 520.000 orang hingga pada 2022. Dengan berkurangnya tenaga kerja militer tersebut, rasio jumlah bintara militer akan dinaikkan dari 30% sekarang, menjadi 40%.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Seoul akan mengalihkan fokus strategis militernya dari ‘menekan provokasi Korea Utara’, menjadi ‘menghindari perang habis-habisan’.
Untuk itu, militer akan mengupayakan pengembangan sistem serangan pertama dan sistem pencegahan rudal tipe KAMD Korea Selatan.(TGR/KBS)