Musim Refinancing Utang Swasta Dunia

Bagikan artikel ini
Diane Vazza, Kepala Standard & Poor’s Global Fixed Income Research Group mengatakan, banyak diantara perusahaan yang kemudian berniat mencari pendanaan baru, untuk me-refinancing utang yang jatuh tempo. “Sebanyak 89% perusahaan yang akan me-refinancing utang masuk katagori investment grade atau memperoleh peringkat (rating) lebih tinggi dari BBB-,” terang Vazza dalam pernyataan resmi S&P, seperti diwartakan Bloomberg, Senin (29/2).
Sementara itu, dari jumlah utang jatuh tempo hingga tahun 2020, sebanyak 24% diantaranya masuk katagori speculative grade dengan peringkat di bawah BB+. “Utang jenis ini memiliki risiko relatif lebih tinggi dan memiliki potensi besar terkena refinancing stress,” imbuh Vazza.
Masih menurut catatan S&P, rasio jumlah utang berbanding laba korporat tahun ini diprediksi mencapai 3,3 kali. Jumlah ini meningkat dari catatan tahun lalu yang masih di level 3 kali. Prediksi baru tersebut, sekaligus menempatkan rasio tertinggi dalam 14 tahun terakhir.
Namun  disaat yang bersamaan, rata-rata suku bunga utang perusahaan dalam menerbitkan surat utang dalam denominasi dollar AS kini berkisar di level 3,1%. Angka tersebut sedikit meningkat dari suku bunga obligasi tahun lalu yang berada di kisaran 2,5%.
Utang China
China menjadi penyumbang terbesar utang saat ini. Seperti dilansir Wall Street Jounal, Rabu (24/2), total utang China saat ini sudah mencapai dua kali dari produk domestik bruto (PDB). Wall Street Jounal mencatat, total utang swasta China sendiri saat ini sudah berjumlah 160% dari PDB China.
Angka tersebut melonjak drastis dibandingkan rasio utang tahun 2008 silam. Kala itu, total utang perusahaan China baru sebesar 98% dari total PDB Negeri Tembok Besar.
Berdasarkan catatan Bank Sentral China, outstanding obligasi perusahaan China di tahun 2015 meningkat 25% menjadi 14,6 triliun yuan atau setara US$ 2,2 triliun. Belum lama ini, perusahaan e-commerce ternama China, Alibaba Group Holding Ltd sedang mencari utang baru sebesar US$ 4 miliar untuk mendanai aksi korporasi tahun 2016.
Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com