Negara Adidaya Amerika Serikat dan sekutunya Australia ternyata tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kehebatan dan keterampilan para prajurit TNI Republik Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan prestasi TNI yang selalu keluar menjadi juara umum dalam ajang kejuaraan Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) yang digelar di Victoria, Australia pertengahan Mei lalu.
Sebagai informasi, Indonesia bahkan telah menjadi juara umum dan bertahan hingga sekarang selama delapan kali berturut-turut dalam ajang yang sama. Wajar jika Amerika Serikat dan Australia dibuat gerah dengan prestasi moncer para prajurit TNI. Bagaimana tidak gerah jika Indonesia hampir selalu menyikat habis semua kategori sementara negara Adidaya seperti Amerika dan Australia hanya mendapatkan sisa-sisanya saja.
Dalam perlombaan tersebut, tim Indonesia menggunakan empat jenis senjata yaitu, senapan SS-2 V-4 Heavy Barrel dan pistol G-2 (Elite & Combat) buatan PT Pindad, senapan SO-Minimi buatan Belgia, senapan GPMG (General Purpose Machine Gun) buatan Belgia dan senjata sniper AW buatan Inggris, seperti dilansir dari DETIK.
Tak ayal kemenangan Indonesia pun menimbulkan tanda tanya besar hingga Amerika dan Australia meminta senjata SS-2 V-4 Heavy Barrel dan pistol G-2 (Elite & Combat) buatan dalam negeri untuk dibongkar.
“Hanya yang dari Pindad saja yang mereka ingin bongkar. Makanya nggak boleh,” kata Brigjen Wuryanto dalam perbincangan, Rabu (3/6/2015).
Wuryanto tak mengetahui apa motif di balik keinginan AS dan Australia untuk membongkar senjata itu. “Bisa jadi karena kami yang menang,” kata Wuryanto menganalisis.