Pemerintah RI Menolak Melakukan Penelitian Mengenai Sejarah Agresi Belanda 1945-1950

Bagikan artikel ini
Batara R. Hutagalung
Rekan-rekan yang budiman,
Saya forward ulang berita yang disampaikan oleh teman saya, sejarawati Belanda/Italia, Dr. Stef Scagliola, bulan Februari 2013.
Dr. Stef Scagliola memberikan informasi, bahwa tiga lembaga penelitian sejarah terbesar di Belanda: NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdokumentatie/Institut Belanda untuk Dokumentasi Perang), KITLV (Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde/Lembaga Kerajaan untuk Ilmu Bahasa, Negara dan Antropologi) dan NMH (Netherlands Institute for Military History) membuat proposal untuk melakukan penelitian yang sangat rinci mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di Indonesia selama agresi militer Belanda antara tahun 1945 – 1950. Namun pemerintah Indonesia yang menolak.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa penulisan sejarah di buku-buku sekolah di Indonesia sangat banyak yang ngawur, berorientasi ke barat, menggunakan terminologi mantan penjajah, bahkan menggunakan versi Belanda.
Di buku-buku sejarah untuk sekolah-sekolah, tidak diberikan penjelasan yang rinci mengenai perjuangan mempertahankan kemerdekaan, dan sama sekali tidak ada keterangan yang rinci mengenai pembantaian terhadap sekitar SATU JUTA rakyat Indonesia selama agresi militer Belanda.
Sekarang para sejarawan Belanda/internasional yang ingin melakukan penelitian, TANPA MEMINTA DANA DARI INDONESIA, MENGAPA JUSTRU PEMERINTAH Indonesia yang menolak? Mengapa pemerintah Indonesia membantu menutup-nutupi kejahatan perang Belanda?
Mohon direnungkan.
Salam,
Batara R. Hutagalung
Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com