Momen Konferensi Asia-Afrika (KAA) ke-60 19-24 April, mengingatkan semua pihak akan Dasa Sila Bandung yang diinspirasi oleh terbentuknya Piagam Perserikatan Bangsa-bangsa. Dengan demikian hingga kini masih tetap relevan karena selama ada Piagam PBB, berarti Dasa Sila Bandung tetap relevan.
Demikian disampaikan pejabat senior Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri, Andreas Sitepu dalam seminar yang bertema “Revitalisasi Dasa Sila Bandung 1955.” Seminar tersebut diselenggarakan oleh Global Future Institute, di Wisma Daria yang berada di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (14/04/2015).
Lebih lanjut menurut Andreas, setelah perang dunia kedua, kemudian perang dingin, KAA memberikan kontribusi yang luar biasa. “Ada kawasan lain yang sangat membutuhkan bantuan dari spirit KAA, yaitu kawasan Pasifik Selatan,” tambahnya.
Kawasan Pasifik Selatan menjadi kawasan masa depan bagi negara-negara kuat (adidaya) dalam bidang food security dan energy security. Negara-negara kuat melihat Asia secara geografis sebagai pintu masuk yang strategis. “Maka dari itu, jika kawasan ini diabaikan oleh negara-negara peserta KAA ke-60, maka Pasifik Selatan akan menjadi sasaran empuk berbagai kepentingan negara-negara besar,” tegasnya.