Rijal Mumazziq Z, Direktur Penerbit Imtiyaz Surabaya
AS, Uni Eropa dan Isra(h)ell berkepentingan dengan Suriah. Assad adalah sekutu Russia, China, dan Iran. Setelah menunggu dengan harap-harap cemas, akhirnya Uni Eropa hampir pasti mempersenjatai oposisi Suriah yang tergabung dalam FSA.
Kubu oposisi terdiri dari dua kelompok: Sekuler dan Islamis. Kubu kedua ini keras kepala dan terbagi dalam beberapa faksi, yang paling top adalah Jabhat an-Nushrah. Faksi ini merupakan cabang al-Qaidah. Adapun sisanya terhimpun dalam berbagai brigade.
Setelah mempersenjatai FSA, Uni Eropa, Amrik, dan Isra(h)ell bisa menghemat baterai. Mereka tinggal tunggu jagoannya menumbangkan Assad. Setelah Assad tumbang, mereka terus memasok senjata sembari menyaksikan pertarungan adu jangkrik berikutnya; kubu sekuler dalam FSA versus islamis. Enak tenan!
Jika kubu sekuler menang, ongkos yang dikeluarkan tetap hemat dengan laba geopolitik yang besar dan ghanimah SDA yang melimpah. Kubu sekuler bakal disetir majikan, persis di Irak dan Libya. Adapun Isra(h)ell tetap tenang karena musuhnya telah tumbang dan dataran tinggi Golan tak ada yang mengusik.
Jika kubu Islamis menang dalam adu jangkrik ini?! Tenang, isu sektarian Sunni-Syiah harus terus dikobarkan, lalu arahkan moncong meriam “mujahidin” ini ke Hizbullah di Lebanon. Biarkan keduanya bertarung. Hizbullah adalah target antara, target utama adalah Iran. Konflik Sunni-Syiah?! Persetan, nggedabrus! Isu sektarian adalah bumbu paling lezat yang mempengaruhi citarasa perang!
Di saat kubu Islamis baku bunuh dengan Hizbullah, Amrik tinggal menggerakkan komponen lain: pemberontak di Baluchistan dan Kurdistan serta kubu Mujahidin Khalq (oposisi Iran yang ekstrem). Tinggal kasih mereka amunisi dan sedikit bumbu sektarian Sunni-Syiah, yakinlah mereka bakal bergerak dengan semangat menggebuk Iran dari pinggiran. Inilah perang yang sangat hemat dengan laba yang menggiurkan!
Lalu bagaimana dengan nasib Hamas dan Fatah?! Lho, memangnya “mujahidin” di Suriah ini ingat nasib Palestina?! Bukankah mereka sibuk menggasak saudara sesama muslim daripada bertarung di Palestina?!
Sesama muslim baku bunuh dengan semangat. Adapun Uni Eropa, Amrik, serta Isra(h)ell nonton adu jangkrik ini di Dataran Tinggi Golan sambil menikmati sampanye dan roti oles minyak zaitun!
Benar-benar perang yang hemat tenaga dengan ghanimah melimpah ruah!