Komentar pembaca atas artikel berjudul Konspirasi Sayap Kanan Melumpuhkan Daulat Negara Venezuela.
Saya beberapa kali sering ke berkunjung Venezuela, sehingga saya faham betul kenapa Venezuela selalu jadi sasaran Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya dari Blok Barat. Sejak Hugo Chavez menjadi presiden sejak 1998, Venezuela selalu jadi sasaran isolasi dan embargo ekonomi.
Celakanya, di dalam negeri Venezuela sendiri tidak kompak dan bersatu menghadapi aksi destabilisasi AS dan Blok Barat. Misalnya antara pemerintahan pimpinan Nikolas Maduro dengan Kamar Dagang dan Industri Venezuela pun berbeda dalam visi dan strategi politik. Pihak Kadin Venezuela sejak Chavez maupun Maduro nampaknya cenderung lebih pro Amerika.
Maka itu saya tidak heran jika AS dengan bantuan dari beberapa negara seperti Argentina, Kolombia, Brazil dan Chilie, bersatu bersama AS dan Kanada, berusaha menggulingkan Maduro. Kalau saya lihat, gerakan menggulingkan Maduro ini merupakan hajatan kepentingan para pebisnis sektor-sektor strategis seperti energi dan tambang-batubara, khususnya minyak. Tak heran jika Juan Guaido yang boneka AS itu didampingi oleh para ekonom neolibera dari Universitas George Washington. Seperti yang ditulis dalam artikel yang ditulis saudara Hendrajit.
Ghuzila Hamid, Pengusaha, tinggal di Sidoardjo, Jawa Timur