Tegakkan Sistem Hukum dengan Watak Negarawan Bukan sebagai Broker Belaka!

Bagikan artikel ini

Resensi Novel The Broker, Sang Broker, Karya John Grisham

Sesungguhnya begitu banyak kasus hukum yang timbul-tenggelam di tanah air. Karena berbagai aroma kepentingan dan harapan yang bercampur-baur. Sehingga fungsi dalam Sistem Penegakan Hukum (Law Enforcement System) yang direncanakan oleh para Legislator, tetapi mengapa setelah berada di tangan para Penegak Hukum justru menjadi terabaikan. Maka itu, di antaranya disebabkan oleh cara pikir yang tidak sinkron. Jelas saja, kondisi itu selalu berpotensi mengganggu kinerja Penyelidikan dan Penyidikan, Penuntutan, dan proses Peradilan, sehingga berujung eksekusi yang tidak optimal serta tidak berkeadilan menurut hukum.

Walaupun Novel ini sudah tergolong lama ditulis, namun masih mampu menginspirasi para pembacanya. Novel yang berlatar-belakang kasus hukum, ditulis oleh John Grisham, yang berjudul: THE BROKER, Sang Broker. Novel yang telah mengisahkan tentang peranan penting seorang Pengacara (Advokat) dalam penegakan hukum – meskipun kemudian dalam perjalanan pembelaannya harus kandas karena tarik-menarik kepentingan yang besar. Sehingga, profesi sebagai Pengacara harus dipertaruhkan karena terbius oleh tujuan bisnis semata-mata. Sehingga praktis posisi dilematik berkepanjangan dapat mengelabui tujuan mulia (officium nobile) sebagai Penegak Hukum.

Mengisahkan tentang berbagai peran Lawyer yang telah jauh dari upaya untuk memperjuangkan keadilan hukum – menjadikan profesinya sebatas sarana lobbying dalam memperdagangkan hukum dan keadilan. Sehingga harus menggadaikan eksistensi bendera Kantor Hukum untuk mencapai ambisi materi semata.

Novel ini diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia, setebal 596 halaman, – dalam Bahasa Indonesia. Alih Bahasa oleh Siska Yuanita, yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, Cetakan Kedua pada 2007, desain sampul oleh Marchel AW, sedangkan Copyrights berada di tangan Belfry Holding Inc. 2005. Novel ini pun layak dibaca oleh para penegak hukum, decision makers, dan policy makers serta masyarakat luas dalam mengasah wawasan. Terutama wawasan dalam menyikapi berbagai persoalan di tengah kehidupan publik.

Berlatar belakang aktivitas profesional para Pengacara di Kantor Hukum Pratt And Bolling Law Office, yang beralamat di Washington. Dengan tokoh utama Joel Bakman. Joel Bakman tidak bekerja sendiri dalam mengembangkan sayap Biro Hukum ini – masih ada Carl Pratt dan Jacy Ubbard dengan dengan jumlah Partner yang lumayan banyak serta Associate Senior dan Associate Yunior dalam memperkuat Garda Hukum yang telah mereka dirikan.

Dalam perjalanannya karena berbagai kedekatan lobi dengan berbagai pejabat terkait maka ternyata, Biro Hukum tersebut terkesan bekerja lebih cenderung bersifat layaknya para Broker atau Makelar, Agen, dan lain sebagainya. Bironya dijadikan sebagai sarana lobi semata, ketimbang harus menegakan Hak-hak Hukum dari para Pencari Keadilan di wilayah Washington DC., Amerika Serikat.

Terlibat berbagai bentuk percaloan, lobi struktural untuk tujuan kekuasaan dan keuntungan tiada- tara. Sehingga apapun yang dapat mencetak uang maka akan mereka kerjakan dengan harapan hasil banyak dan mengiurkan.

Sehingga jaringan mereka mampu menembus Birokrasi Istana, White House (Gedung Putih), termasuk Kongres dan lain sebagainya.

Suatu ketika ada sebuah Temuan Teknologi dengan Software tertentu yang memiliki kemampuan dan kecanggihan dalam mendeteksi pencitraan satelit yang disebut System Neptunus oleh Penemunya. Pencetusnya adalah para ahli Komputer Muda dari Pakistan. Hasil pemikiran mereka itu telah mampu melahirkan Software yang dapat memantau objek di bumi dengan jelas. Sehingga hal ini dapat digunakan untuk menembus berbagai aspek kehidupan di bumi, tanpa dalam aspek Pertahanan Negara.

Dengan rancangan System Computer temuan mereka tersebut dinilai telah mampu memasuki Sistem Satelit Pengintai atau Mata-mata yang telah dimiliki oleh berbagai negara, bahkan memiliki kemampuan lebih untuk meng-hacker Sistem Satelit Negara tertentu lainnya, termasuk Pentagon. Hal ini dapat mengimbangi kemajuan Negara-negara yang sangat antusias dalam mengembangkan strategi pertahanan berbasis pengintaian satelit, seperti: China, Israel, AS, India, Arab Saudi dan seterusnya.

Karenanya, penemuan mereka adalah satu hal yang cukup membahayakan dan dapat digunakan dalam memperkuat aspek Pertahanan dan Kemananan pada suatu negara. Untuk itu, mereka ingin memperkenalkan teknologi canggih tersebut, sekaligus berniat untuk menjualnya kepada pihak yang sudah barang tentu hanya dengan motivasi uang yang banyak.

Untuk itu mereka mempercayai Jacy Hubbard dan Kawan-kawan yang ternyata juga berasal dari Kantor Hukum Prat and Bolling. Kemudian, Software tersebut berhasil diperkenalkan kepada Pembeli.

Jacy Hubbard adalah Pengacara dengan Reputasi Pelobi Tingkat Tinggi, dan mampu berbahasa Arab. Teknologi tersebut diperkenalkan ke Negara Arab dan begitu juga Negara China yang juga telah mengebangkan hal yang sama, dan dianggapnya, bahwa teknolgi terehbut bertentangan dan berpotensi mengamcam keselamatan Negara China.

Hal ini tentunya mengundang reaksi keras dari berbagai Negara-negara tersebut. Apalagi, teknologi tersebut menyangkut soal kecanggihan pertahanan suatu negara, sehingga berbagai Biro Penyelidik Negara dan Intelijen ikut terlibat untuk mengantisipasi hal tersebut.

Dalam konteks ini selanjutnya, Teddy Meynard sebagai Direktur CIA yang sudah berusia 81 tahun. Berlatar belakang naik jabatan, ketika masa transisi Arthur Morgan sebagai Presiden AS. Ternyata kemudian juga melibatkan berbagai Biro lain di Amerika, seperti: CIA, FBI, NSA. Lantas, termasuk pula peranan Mossad (Israel), MSS (China) dan lain sebagainya.

Akhirnya dengan proses ini Jacy Hubbard meninggal karena dibunuh oleh MSS, Agen China dengan Jebakan Perempuan Cantik, dan terbunuh setelah keluar dari Bar dan/atau Diskotik. Sehingga peristiwa itu menyeret Kantor Hukum Pratt and Bollin. Oleh karenannya, secara person hanya Joel Bukman yang tersisa. Setelah para Penemu Software itupun dibunuh oleh Biro Intelijen Negara-negara tersebut.

Joel Bukman ternyata pernah dijatuhi hukuman penjara selama 20 (duapuluh) tahun. Tetapi, beruntung setelah menjalani hukuman penjara selama 6 (enam) tahun, maka kemudian Joel Buckman ketika masa transisi kekuasaan Arthur Morgan, kemudian Dia mendapatkan Obelisi (Pengampunan Hukuman). Skenario ini sepertinya diatur oleh Teddy Maynard, Direktur CIA. Agar Pembebasan tersebut akan mengakhiri polemik soal Joel Buckman dalam kaitan dengan kepentingan Keamanan Negara.

Sebenarnya, Pembebasan ini direncakan justru untuk menghabisi Joel Backman, bukan akan dieksekusi di Amerika, tetapi di luar Amerika. Karena ia juga menjadi incaran berbagai agen lain seperti: Mossad dengan kelompok Kidon (Pembunuh) MSS, dan FBI. Sementara Interpol hanya dapat mengawasi saja.

Selanjutnya, Joel Buckamn diangkut dari penjara dengan mengunakan pesawat Cassa 130 milik Angkatan U dara, Amerika. Dan, diterbangkan ke Italia. padahal disana (Italia) telah ditunggu oleh para Agen  CIA: Luigi dan Whitaker serta Zellman, termasuk Ermanno yang memainkan peran masing-masing peran yang berbeda dengan tujuan yang sama. Dengan trik-trik kedekatan dan pertemanan. Padahal mereka adalah mata-mata yang mengawasi Joel Buckman.

Dalam kondisi pengasingan dan pembuangan tersebut diangkut oleh Stennet yang juga Agen CIA, sebelum diserahkan kepada Luigi. Berada di Daerah Bologna sebagai Pusat Pengasingan. Ketika menjalani rutinitas di Bologna dengan berbagai bujukkan, misalnya diajari Bahasa Italia dengan Guru Privat Ermanno yang juga sebenarnya Agen dengan Predikat Mahasiswa. Joel dipindah k e bebagai tempat di Bologna. Hotel Penginapan dan berbagai Restoran untuk tempat makan dan sarapan.

Luigi Cs selalu menunggu perintah selanjutnya dari Teddy Maynard kapan akan dihabisi. Sehingga akhirnya Joel dengan kecerdikannya tersendiri setelah juga berteman dengan soarang Professor Ahli di bidang Komunisme yang bernama Rudolph yang kebetulan juga sudah agak tua yang mengajar di salah-satu universitas di Bologna, wilayah Negara Italia. Bologna adalah Daerah yang mana juga terkenal sebagai tempat pembuatan Mobil-mobil Mahal klas Dunia, seperti: Ferari, Lomburdgini, Merati dan seterusnya.

Kecurigaan Joel pada Luigi Cs karena ketidaktransparanan soal identitas mereka. Sampai pada memasang alat kamera pengintai di penginapan Joel. Joel dengan berjalan-kaki menghafalkan berbagai jalan, dari dan keluar Bologna, dan berbgai gang-gang sempit serta daerah wisata di Bologna bersama Tentor Bahasa Inggrisnya yang bernama Fransesca seorang Guide yang juga biasa menjadi Pramuwisata di Italia ketika para Turis berkunjung disana.

Dengan kondisi yang sedang runyam melanda CIA, ketika ada transisi pergantian Direkturnya oleh Presiden, yaitu pengganti Arthur Morgan, maka itu Teddy Meynar digantikan oleh Pajabat Pelaksana Direktur CIA, bernama Susan Penn.

Terkadang seringkali terjadi, antara CIA, FBI, dan DIA tidak searah dalam Komando dan Koordinasi. Oleh karena itu, mudahnya terjadi kesimpang-siuran dalam berbagai kondisi serta situasi. Sejalan pula dengan kondisi dan situasi di Amerika Serikat yang sudah carut-marut dalam ketatanegaraan, bahkan tengah berada diambang resesi.

Ternyata, transisi itu memperlambat untuk agenda mengekseskusi Joel, dan setelah terjadinya berbagai kejar-mengejar. Sementara itu, Fransesca seorang Guru Bahasa Italia sewaan Luigi untuk Joel Buckman, yang dikhawtirkan oleh Whitaker akan terjadi asmara gama atau cinta telah bertumbuh.

Hal itu tidak diterima oleh Luigi. Tetapi ternyata situasi alam telah menyatukan hati mereka, sehingga Fransesca yang kebetulan pula suaminya Giovani yang menderita kanker ketika hari-hari panjang menjelang kematian akan menjemputnya. Sehingga kepedihan Fransesca serta kendala kebutuhan keuangannya, maka tawaran mengajar pun diterimanya. Sesaat Fransesca terjatuh tetapi diselematkan oleh Joel, sehingga akhirnya membuat kedekatan emosi asmara dengan Joel.

Dalam situasi yang genting tersebut, – setelah Joel Buckman yang juga masih sebagai Associate di Pratt and Bolling Law Office menerima surat lewat titipan dengan Turis yang menuju ke Pencilvania tanpa sengaja Surat terkirimkan. Maka itu, komunkasi diatur sedemikian rupa dengan menggunakan e-mail, maka dengan komunikasi yang terjalin dengan menggunakan smartphone yang dikirimkan ke Bologna dengan mamakai alamat Rudolph yang juga seorang Guru tentang Ilmu Komunisme.

Akhirnya komunikasi dapat berjalan dengan baik. Dan, sewaktu Ankyo 950 direbut dalam aksi  kerusuhan, terjadi ketika di sebuah restoran maka barang tersebut diambil oleh Whitaker dan di kirim ke Laboraturium CIA untuk dbedah. Ternyata idak berhasil!

Maka Mossad pun ternyata telah menyusup ke Bologna, begitu pula MSS. Dengan menggunakan trik-trik jebakan dengan perempuan cantik yang bernama Huang.

Namun ketika FBI mencegat Joel sesaat menuju ke Apartemennya di Vila Fondazza semakin membuat dia terkejut, karenanya niat untuk melarikan diri sebagai naluri semakin kencang. Maka akhirnya malam hari menembus apartemen Fransesca. Fransesca dengan murah hati mendorong kepergianya untuk menyelamatkan diri.

Disamping merubah wajah dengan merubah rambut, jenggot dan mengunakan penampilan dengan Passpor atasnama Giovani yang masih tenggang masa berlakunya 7 bulan. Oleh sebab itu, tepat pada pukul 5 pagi – ia kabur menggunakan Taksi ke Stasiun menuju Millan dengan menggunakan Kereta, sehingga Agen Israel dari Unit Kiddon termasuk CIA telah kecolongan.

Akhirny Joel berhasil naik Kereta lagi – menuju Stutgart karena terlihat ada orang-orang tertentu yang membayangginya, kemudian Joel melompat di sebuah Stasiun Kecil masih yang masih berada di wilayah Negara Italia, – dan, pagi itu pada pukul 6 terus melaju dengan sebuah Taksi menuju Millan dengan ongkos sekitar  2 (dua) ratus Dollar.

Sesampai di Milan, Joel menaiki Kereta lagi – kemudian berhasil turun di Zurich dan dapat lolos dari kejaran maut tersebut. Dan, melalui komunikasi tertentu kemudian ada pemberitahuan bahwa perlu menemui salah-satu Direktur di Bank Swiss bernama Thiasen. Selanjutnya, memohon dibukakan Rekening dan mengambil kepingan software yang disimpang di Bank Swiss untuk dibawa melalui penerbangan dari Swiss ke Washington kembali.

Berikutnya, memerintahkan Neal untuk menghubungi Cralratt seorang Pengacara, meski apapun konsekuansinya. Setibanya di Washington Joel menginap di Hotel Mariot.

Lantas, menghubungi seorang Mantan Senator yang telah berusia 71 tahun dengan kapasitas keilmuan yang di atas rata-rata seorang Anggota Kongres dibanding yang – dan, mengerti dengan baik tentang seluk-beluk sistem kerja intelijen. Sehingga meskipun Pratt pada awalnya berkeberatan, namun dalam pertemuannya di Mariot tersebut – juga denga Calyburn telah menghasilkan kesepakatan agar teknlogi tersebut diberikan kepada DIA (Defence Inteligence Agency) – Intelijen Militer AS di Pentagon.

Ternayta Direktur DIA yang juga sahabat baik dari Clyburn yang bernama Wes Roland menerima pemikiran dan negosiasi dengan Joel di Pentagon, sehingga sepakat akan memberikan  perlindungan terhdap Joel, – dengan kompensasi agar memperkenalkan software tersebut serta  membersihkan namanya.

Kekhawatiran Joel tentang keselamatan dirinya, maka itu meminta agar Dia – dibuatkan 2 (dua) Passpor Negara Australia dan Kanada dengan nama yang berbeda. Tetapi Joel masih pengin datang lagi ke Bologna setelah semua pengejaran oleh Biro Inelijen mundur dengan sebuah Rekomendasi dari Pentagon, khususnya DIA.

Joel kemudian mengundang seorang Wartawan, Sandberg yang sesungguhnya Wartawan yang juga termasuk dalam Komunitas CIA – telah mewawancarai Joel dengan Tema: SANG BROKER TELAH KEMBALI!

Joel ingin menjalankan Profesinya sebagai Ahli Hukum kembali. Dengan kesadaran, bahwa janganlah sekali-kali kita hanya mengejar dan memperhitungangkan keuntungan harta-benda (uang berlimpah) semata dalam menjalankan profesi di bidang hukum tetapi juga perlu tanggungjawab tegaknya kebenaran dan keadilan menurut hukum. Bisa jadi, apabila hanya mengejar keuntungan semata, maka boleh jadi pula akan menjauh dari kebenaran. Sebaliknya, bilamana mengejar kebenaran dan keadilan, tanpa disadari keuntungan telah otomatis diterima!

Meski hanya sebuah Novel yang mencoba menarik benang-merah antara naluri profesionalisme di bidang hukum, yang beriringan dengan naluri yang besar dalam upaya mencari harta-benda yang sebanyak-banyak tanpa kendali. Hal itu telah menjauhkan dirinya dari jalan kebenaran, dan menghadang berbagai risiko yang penuh bahaya (negatif). Termasuk pola kehidupan yang glamor, sehingga harus diimbangi atau membutuhkan uang yang banyak, fasilitas yang hebat, dan jaringan struktural yang luas serta power supporting system.

Kondisi itu yang terkadang membuat banyak pihak utamanya kaum profesional dan para pejabat publik tertentu yang tidak mawas diri atas lingkungan kehidupannya. Ternyata harus terjerumus dalam lubang-lubang persoalan yang tidak hanya menjerat diri sendiri tetapi juga orang banyak.

Suatu pertaruhan Kepentingan-kepentingan yang bisa menyeret kehidupan menuju kehampaaan. Meskipun, terkadang situasi dan kondisi tersebut juga bisa berbanding terbalik dari kemajuan di berbagai bidang terhadap posisi kehidupan seseorang, profesional, organisatoris, pemimpin bangsa dan negara. Hanya kelemahan dan ketidakmampuan tersebut yang terus berpotensi membuat berbagai persoalan yang tiada berujung.

Berbagai indikasi dalam dimensional situasi yang dapat dimanfaatkan secara sepihak demi keuntungannya, – manakala  terjadinya krisis atau kekacauan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, operasional sistem intelijen yang gagal fokus, inkonsistensi dalam rencana maupun politik strategis, deviasi komunikasi informasi, instabilitas hankam, distorsi hukum dan sosial budaya, penyimpangan kepakaran, inkonsistensi keahlian, tanpa penataan naluri kepribadian, konsistensi kebesaran profesi, kesalahan metode menuju kejayaan, non etis dalam berbisnis, – dan berbagai tindakan apapun demi harta-benda tanpa kendali, – meskipun takdir selalu menjadi hal yang paling menentukan dalam semua dimensi kehidupan tersebut.

Dari secercah kisah pada Novel ini, tentunya juga banyak hal yang dapat dijadikan sebagai bahan pelajaran bagi alur kehidupan. Termasuk bagaimana mengembangkan selalu adanya kepekaan para Pemimpin serta Tokoh-tokoh Masyarakat, Bangsa, dan Negara agar senantiasa menghargai dan mencari aneka potensi kreativitas anak negeri sebagai khasanah kekayaan atau nuansa dalam menunjang pencapaian kemakmuran serta menjadi jalan menunju terwujudnya Tujuan Nasional secara konstitusional.

Undrizon, SH., MH, Praktisi Hukum- Jakarta

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com