TNI Menjadi Tuan Rumah Kursus Calon Pejabat Senior untuk Misi PBB

Bagikan artikel ini

Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi tuan rumah penyelenggara United Nations Senior Mission Leader Course (UNSMLC). Kursus ini diikuti oleh 28 pejabat tinggi negara diantaranya Kanada, Jepang, Kenya, Indonesia, Belgia, USA, Nigeria, Denmark, India dan Swiss.

 

UNSMLC yang berlangsung di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Sentul, Bogor, Jawa Barat dibuka oleh Kasum TNI Marsdya TNI Daryatmo, S.IP., mewakili Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E, Senin (26/11). Kegiatan tersebut berlangsung mulai tanggal 26 November hingga 7 Desember 2012.

Penyelenggaraan UNSMLC adalah mempersiapkan calon-calon pejabat senior di lingkungan Misi Perdamaian PBB untuk mengisi jabatan sebagai Special Representative of Secretary General (SRSG), Deputy SRSG, Force Commanders, Police Commisioners, Director of Mission Support dan Chief of Staff dari misi PBB. Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah memberikan gambaran kepada pejabat senior dari Troops/Police Contributing Countries (T/PCCs), khususnya tentang Manajemen Operasional Misi Perdamaian PBB.

Panglima TNI dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kasum TNI antara lain mengatakan, Pemerintah Indonesia sangat menghargai kerjasama dan bantuan dalam penyelenggaraan kursus bertaraf Internasional, sebagai langkah yang sangat penting dalam merealisasikan konteks besarnya kepentingan dan komitmen bersama pada agenda perdamaian dan keamanan dunia. Terlebih lembaga penyelenggara yakni PBB, merupakan suatu lembaga Internasional yang menjadi tempat berkumpulnya negara-negara merdeka di dunia yang mencintai perdamaian kekal dan abadi, namun lebih dari itu mencintai kemerdekaan yang luhur dan bermartabat.

Lebih lanjut dikatakan, kegiatan UNSMLC merupakan sarana strategis dalam sistem peningkatan Sumber Daya Manusia PBB, yang memiliki tujuan salah satunya adalah kursus diarahkan untuk lebih mengembangkan kemampuan para Pemimpin Senior PBB dan meningkatkan atau menambah jumlah para pemimpin terlatih, yang disiapkan untuk misi-misi operasi perdamaian PBB.

Selain itu, kursus dilakukan guna memberikan pengertian dan pemahaman akan pentingnya kerjasama, koordinasi, komunikasi dan konsensus, yang terintegrasi dalam satu fungsi yang efektif dan efisien antara pemimpin suatu misi dengan sistem PBB, antar badan PBB dan masyarakat lokal.

Kursus juga bertujuan memberikan kepada peserta kesadaran dan pemahaman tentang kemampuan dan batas kemampuan dari berbagai komponen operasi misi perdamaian PBB yang cukup kompleks.

Kemudian, kursus ini diarahkan untuk memberikan para peserta pemahaman tentang peran, tugas dan tanggungjawab dari pemimpin suatu misi PBB, agar dapat memimpin para personel yang ditempatkan dalam operasi-operasi penjaga perdamaian PBB secara efektif. Terlebih para personel pada misi PBB merupakan gabungan dari suku bangsa yang memiliki prinsip berbeda, namun komit pada satu tujuan yang sama. (The Global Review/Puspen TNI)

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com