TNI Tambahkan Kekuatan Perang di Natuna

Bagikan artikel ini
Menurut info, kapal perang punya TNI AL ini bakal lakukan patroli di Perairan Natuna menyusul insiden penabrakan kapal illegal fishing oleh kapal coast guard China waktu di tangkap Kapal Patroli HIU 011 punya KKP di perairan Natuna beberapa hari lalu.
Tetapi hal semacam itu dibantah oleh Kadispen Lantamal XII Pontianak Kapten (Laut) Sitho P Yudhoajie. Menurut Sitho, kapal perang itu disiagakan di Pontianak dalam rencana pengaman‎an kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo berbarengan rombongan di Kalimantan Barat.
 “Kapal ini untuk pengamanan bapak Presiden. Saat ini masih menunggu perintah kepulangan ke Koarmabar (Komando Armada RI Lokasi Barat, red), ” tutur Kadispen Lantamal XII Pontianak Kapten (Laut), Sitho P Yudhoajie‎.
Sepanjang ada di dermaga Lantamal XII Pontianak, kata Sitho, KRI Lemadang 632 bakal terima kunjungan anak-anak sekolah, sekalian isi logistik untuk persiapan ke Koarmabar.
KRI Lemadang 632 yaitu satu diantara empat ‎kapal dari kapal patroli type kapal cepat kelas Todak punya TNI AL. Kapal ini bertugas sebagai armada patroli cepat yang beroperasi di laut dangkal, serta sebagai kapal perang antikapal permukaan.
KRI Lemadang 632 ini mempunyai ciri-ciriistik, salah satunya, berat benaman sekitaran 447 ton, Panjang ; 58. 10 mtr. (190. 62 ft), Lebar ; 7. 62 mtr. (25. 00 ft), Draft ; 2. 85 mtr. (9. 35 ft), Tenaga penggerak ; MTU 2 x 3. 025 HP, Kecepatan ; 15 knot (ekonomis), 20 knot (jelajah), 30 knot (maksimum), jumlah awak kapal ; 51 orang serta persenjataan elektronik ; DR-3000 intercept serta Decoy Dagie RL.
Sebelumnya kapal patroli Kementerian Kelautan serta Perikanan menangkap KM Kway Fey di perairan Natuna. Kapal asal Tiongkok itu disangka kuat tengah menangkap ikan dengan cara ilegal di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.
Kapal punya KKP, yaitu KP Hiu 11, mendatangi kapal motor itu serta mengamankan delapan awak buah kapal (ABK). Waktu KM Kway Fey bakal dibawa petugas KKP, mendadak datang kapal coast guard Tiongkok.
Kapal itu menabrak KM Kway Fey. Dugaannya, supaya kapal ikan itu tak dapat dibawa ke daratan Indonesia. Untuk hindari perseteruan, petugas KKP meninggalkan Kway Fey serta kembali pada KP Hiu 11.
Lantamal XII Pontianak mempunyai tanggungjawab yang berat dalam menjaga kedaulatan laut RI. Posisi Pontianak yang bertemu segera dengan Laut China Selatan atau masuk dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I. Di mana Laut China Selatan ini bersebelahan dengan negara tetangga Malaysia, serta negara yang lain di ASEAN.
Diambil dari artikel yang ditulis oleh Jenderal Moeldoko di Wall Street Journal, Laut Cina Selatan, sudah jadi konsentrasi dari sengketa maritim di Asia. Dua dari negara penuntut yaitu Cina serta Taiwan, sesaat empat yang lain – Brunei, Malaysia, Filipina serta Vietnam – yaitu anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Walau ASEAN sendiri sebagai organisasi bukanlah satu diantara pihak yang bersengketa, organisasi inimemiliki kebutuhan supaya sengketa di kawasannya diselesaikan dengan damai tanpa ada merubah kebebasan navigasi internasional.
Indonesia juga mempunyai posisi yang sama. Indonesia bukanlah pihak yang menuntut dalam sengketa ini, tetapi negara kami bakal terserang imbas bila berlangsung konflik di Laut Cina Selatan lantaran interpretasi dari “nine-dash line”atau sembilan garis terputus di peta Cina, yang mengklaim sekitaran 90% dari perairan yang luasnya 3, 5 juta km. persegi (atau 1, 35 juta mil persegi). Lantaran kebutuhan strategis serta ekonomis dari perairan itu, jadi gosip ini sudah jadi persoalan internasional yang juga melibatkan Amerika Serikat.
Oleh karena itu, Indonesia terasa terganggu lantaran Cina sudah memasukkan beberapa dari Kepulauan Natuna dalam sembilan garis terputus itu, yang bermakna menyebutkan beberapa dari propinsi Kepulauan Riau masuk ke wilayahnya. Garis terputus itu tampak di paspor warga negara Cina yang baru diterbitkan. Kepulauan yang termasuk juga disini terdapat di pesisir barat laut Kalimantan.
Tentara Nasional Indonesia sudah mengambil keputusan untuk tingkatkan kekuatannya di Natuna.
Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com