Uang Rupiah Kertas Limapuluh Ribuan dengan Stempel Prabowo

Bagikan artikel ini

Herdiansyah Rahman, peneliti di Forum Dialog (Fordial), Jakarta

Sejak Minggu 26 Januari 2014 telah tersiar berita beredarnya uang rupiah kertas pecahan lima puluh ribuan yang berstempel Prabowo dengan warna tinta biru. Seorang pejabat Bank Indonesia menyatakan uang rupiah yang ditambahi tulisan atau gambar dengan tinta, tidak laku dan mengingatkan jangan ada siapapun yang berusaha menambah tulisan atau gambar-gambar sesuatu diatas uang rupiah lembaran kertas dengan nilai berapapun, yang beredar.

Beredarnya uang rupiah kertas lima puluh ribuan dengan stempel bulat, dengan tinta warna biru dengan tulisan “Prabowo Satrio Piningit Heru Cakra Ratu Adil” tentu bisa memberi kesan lembaran kertas tersebut dibuat oleh pendukung Prabowo. Oleh karena itu seorang aktivis Partai Gerindra telah menyatakan peredaran uang kertas rupiah lembaran lima puluh ribuan yang ada stempel bundar dengan tinta warna biru jelas bukan dibuat dan diedarkan oleh Partai Gerindra. Ia bahkan menyatakan kejadian semacam ini jelas sebuah bentuk black campaign untuk merusak reputasi Prabowo.

Situs berita merdeka.com telah menyiarkan copy gambar uang kertas rupiah lima puluh ribuan tersebut, dengan gambar tidak penuh namun terlihat stempel bundar dengan warna tinta biru diatasnya.

Situs berita merdeka.com pada 27 Januari 2014 menulis berita berjudul “Menurut Gerindra, Stempel Prabowo diatas uang Rp 50 ribu kampanye hitam”. Uang berstempel Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto beredar luas di masyarakat. Hal ini dinilai sebagai sebuah serangan politik terhadap Partai Gerindra. “Kami sangat prihatin dengan persoalan ini. Beredarnya uang kertas pecahan Rp 50 ribu yang diberi cap dengan tulisan “Prabowo Satria Piningit, Heru Cakra Ratu Adil” adalah kampanye hitam terhadap Prabowo,” kata Koordinator Prabowo Media Center Budi Purnomo Karjodihardjo, Senin (27/1).

Budi menjelaskan, hari-hari terakhir ini dunia media sosial terutama Twitter diramaikan oleh gambar uang kertas pecahan Rp 50 ribu yang diberi cap nama Prabowo. Dia pun tegas membantah hal itu dilakukan oleh partai berlambang burung Garuda tersebut. “Tidak mungkin kami atau Gerindra melakukan tindakan seperti itu. Apalagi dalam berbagai kesempatan Pak Prabowo sudah menyampaikan komitmennya soal pemberantasan korupsi dan anti politik uang,” tegas dia.

Bahkan, kata Budi, beberapa lembaga survei juga memberikan peringkat paling tinggi kepada Prabowo Subianto sebagai Capres yang paling mampu memberantas korupsi yang. tentunya membawa konsekuensi tersendiri bagi Prabowo. “Jadi tidak mungkin lah kami melakukan politik kotor seperti itu. Kami memiliki beban yang paling berat untuk memberantas korupsi dan politik uang dengan predikat-predikat terbaik yang diberikan lembaga survei,” kata dia.

Menurut Budi, dalam konteks peredaran uang bercap Prabowo, yang dirugikan dan menjadi korban adalah Prabowo Subianto. “Sangat disayangkan jika ada masyarakat yang mempercayai kegiatan itudilakukan oleh kami dan menjadi perbincangan luas. Tapi kami yakin, rakyat yang pintar tidak akan terhasut oleh kampanye negatif seperti ini,” pungkasnya.Sebelumnya, Jagat Twitter diramaikan oleh gambar uang kertas pecahan Rp 50 ribu yang diberi cap materi kampanye diduga kandidat presiden Prabowo Subianto. Tertulis di uang tersebut “Prabowo: Satria Piningit, Heru Cakra Ratu Adil”.

Pencuit pertama yang melaporkan temuan ini adalah Simon Perez, lewat akunnya @simonperez. Dia mengklaim memperolehnya dari kembalian seusai makan di kawasan peristirahatan Tol Jagorawi pekan lalu. “Uang itu saya dapat dari kembalian di restoran, kok saya lihat ada stempel Prabowo-nya. Saya enggak tahu (kasir) dapat dari mana,” ujar Simon ketika dikonfirmasi merdeka.com lewat telepon, Minggu (26/1).

Diduga Black Campaign

Kasus ini condong diduga sebagai black campaign dari lawan-lawan atau fihak yang tidak senang kepada Prabowo dalam kampanye untuk menjatuhkan reputasi politik Prabowo, dengan memanfaatkan kondisi Prabowo yang banyak dikabarkan cukup kaya dan wataknya yang berani, keras dan nekad. Namun rasanya kita tidak menemukan alasan untuk menduga kemungkinan kasus ini dilakukan oleh pendukung Prabowo, baik karena atas perintah atau kemauannya sendiri.

Momentum politisnya adalah bersamaan dengan tersiarnya berita baru-baru ini, bahwa berdasar berbagai survey, secara politis Prabowo adalah satu-satunya saingan Jokowi sebagai Capres dalam Pilpres 2014. Terakhir beredar isu, apabila ternyata Jokowi tidak mencalonkan diri sebagai Capres dalam Pilpres 2014, maka Prabowo adalah bakal Capres yang popularitasnya jauh paling tinggi diantara semua nama yang disebut sebagai bakal Capres, sehingga logis dugaan ada lawan-lawan Prabowo yang merekayasa black campaign dengan memanfaatkan isyu money politics yang popular dewasa ini untuk mendiskreditkan Prabowo. Oleh sebab itu rasanya kitapun lebih yakin, apa yang terjadi adalah sebuah black campaign untuk menjatuhkan Prabowo.

Situasinya memang bisa menjadi lebih buruk apabila black campaign untuk merusak nama baik Prabowo, direkayasa dalam bentuk berbagai aksi intimidasi bahkan penculikan terhadap bakal Capres lawan Prabowo atau pendukungnya, memanfaatkan isyu kasus-kasus penculikan pada masa Orde Baru yang dituduhkan diorganisir oleh Prabowo. Oleh sebab itu kita tentu sangat mengharapkan sikap dan langkah dari berbagai fihak yang dapat menjernihkan situasi yang dikhawatirkan bisa menjadi lebih rusuh sebagai dampak dari kasus ini.
Media massapun mudah-mudahan tidak akan mendramatisir kasus ini dan bersedia menciptakan kesan bahwa kasus tersebut hanyalah produk ulah ugal-ugalan seseorang atau sekelompok orang yang tujuannya hanya menciptakan situasi yang penuh sensasi dan mengeruhkan keadaan.

Sebaiknya juga fihak Bank Indonesia tidak usah membuah komentar yang berlebihan cukup menyatakan lembaran uang rupiah kertas dengan nilai berapapun, yang ada corat coret, tulisan dan gambar tambahan tidak berlaku untuk transaksi dan agar mereka yng menemukannya menukarkan ke kantor Bank Indonesia atau cabang-cabangnya.

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com