Konglomerat Yahudi Kuasai Semua Media Besar Dunia

Bagikan artikel ini

M Arief Pranoto, Pemerhati Masalah Internasional dari Global Future Institute (GFI)

Zionisme mempunyai cerita panjang dengan The Times sejak terbitnya tahun 1788 (sebagian menyebutkan 1785-an). Ketika itu Routchild, konglomerat Inggris, merangkul orang nomor satu The Times, lalu menyuntik dana jumlah cukup besar kepada John Woolter agar koran ini tetap di bawah dominasi Zionisme. Kendati upaya Routchild itu berhasil, namun Yahudi belum puas dengan duduknya orang-orang Yahudi di pimpinan redaksi, atau redaktur bagian politik dan keuangan. Mereka berusaha memiliki secara penuh. Impian ini berhasil ketika hak milik The Times berpindah kepada orang Yahudi: Alfecont Northclif, Sir John Allermann Warenholz dan Sir Yumri Birton. Pada tahun 1916 sebagian besar saham The Times dibeli keluarga Aster, sebuah keluarga Yahudi, dan dilimpahkan kepada orang tertua dalam keluarga Aster dengan gelar Kont. Sejak itu The Times Inggris praktis menjadi “corong” Zionis, baik sebagai pembela atau penyerang.

Kemudian, surat kabar ini dibeli Robert Murdoch, milioner Yahudi dari Australia, The Times benar-benar menjadi surat kabar Zionis, sejak dari darah, tulang, daging, hingga lemak-lemaknya. Murdoch membeli The Times ketika dalam keadaan terjepit keuangan, sehingga menderita kerugian besar. Dalam dua bulan diperhitungkan rugi sembilan juta poundsterling. The Times juga pernah mogok selama satu tahun, dari 30 November 1978 hingga 13 November 1979. Bagi Inggris, The Times merupakan peninggalan sejarah. Sama halnya seperti jam “Big Ben” dan istana “Bickingham”.

Murdoch mendapat simpati dari Inggris karena dianggap penyelamat surat kabar tua itu. Murdoch sanggup menanggung kerugian yang diprediksi sampai US$ 45 juta/setahun setelah terbit kembali. Di Inggris Robert Murdoch juga memiliki Sunday Times. Juga majalah SUN, sebuah majalah porno yang beroplah lebih dari 3,7 juta eksemplar/sepekan, majalah News of the World, juga majalah seks dengan oplah 4 juta eksemplar/ sepekan, majalah City Magazine, surat kabar daerah Pirus. Di Amerika, Robert Murdoch juga memiliki koran New York Post, majalah Star, dan majalah The Newsweek. Dari sini terlihat betapa concern luar biasa dari para konglomerat Yahudi terhadap dunia pers dan berusaha memiliki surat-surat kabar terkemuka di setiap negara.

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com