Meskipun Tidak Sebanyak Cina dan Jepang, Investasi Rusia di Indonesia dan ASEAN Sudah Cukup Besar

Bagikan artikel ini
Junita S Syarief, Kepala Seksi Eropa, Afrika, dan ASEAN, Kementerian Perdagangan.
Ijinkan saya menjelaskan kerjasma ASEAN-Rusia secara umum. Karena seperti kita sudah ketahui sebelumnya, sudah dijelaskan secara detail, bahwa soal politik  juga kemudian juga ekonominya oleh Bapak Brigjen Sunaryo dari Kemterian Pertahanan. Saya hanya akan sedikit saja, dan lebih umum lagi mengenai politik yang mempunyai efek ke perekonomian.
Seperti yang sudah disebutkan tadi oleh Bapak Hendrajit, bahwa selain kenyataan bahwa ASEAN ini beranggotakan 10 negara. Perhatian Negara blok barat terhadap kemitraan regional di ASEAN ini ternyata punya prioritas yang berbeda-beda dari masing-masing negara. Sedangkan ASEAN itu sendiri sudah established dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Dan untuk GDP growth nya adalah major economicnya seperti kita lihat tabel di depan itu tahun 2013, 2014, 2015 ASEAN itu sudah mencapai angka 5,4%, sedangkan untuk dunia sendiri kita tahu ya perlambatan ekonomi ini sedang tidak baik. Jadi, untuk ASEAN sendiri sudah mencapai angka yang baik. Namun perdagangan masih deficit. Di ASEAN lebih banyak yang di padat modal, dan yang terkait dalam bidang reaktor nuklirm beberapa negara mengambil dari Rusia.
Dari masyarakat economic community kita punya 4 pilar. 4 pilar itu dimana kita menyentuh single market untuk production, lebih ke people of grouppeople of services, kalau people of services ini sudah sudah ada MRA untuk dentist, untuk insinyur itu sudah ada.
Lalu pilar kedua itu lebih ke economy competitive region, seperti kita ketahui dari paket-paket ekonomi yang sudah dikeluarkan oleh presiden, hingga saat ini sudah paket 12 ya, itu disebutkan bahwa ada koersi, ada customer protection disebutkan juga, kemudahan dalam investasi, perbaikan infrastruktur juga sudah disebutkan di sana. Kemudian lebih ke equal economic development disebutkan small medium intercrisis. Pilar ke-4 nya lebih ke lobal economic.
Lalu sebelum pelksanaan KTT antara ASEAN Rusia pada tahun sebelumnya sudah ada pertemuan di Malaysia, kalau saya tidak salah bulan April lalu dan di sana sudah disebutkan beberapa project-project yang ditawarkan oleh pihak Amerika yang kemudian disetujui oleh pihak ASEAN. Lalu kemudian dari Rusia.
juga menawarkan bahwa untuk yang Russian Indonesian Dialog Partnership ini jadi sudah ada komitmen bahwa mereka pada tahun 2011 kalau saya tidak salah memberikan $1,5 juta setiap tahunnya untuk ASEAN sebagai kontribusi mereka.
Untuk hubungan kerjasama antara ASEAN Rusia selama ini sudah berjalan baik, hanya mungkin untuk neraca perdagangannya itu masih deficit di ASEAN, tapi deficit itu bukan karena kebutuhan sehari-hari tapi lebih ke barang modal yang mana pihak ASEAN ini seperti yang kita ketahui akan banyak membangun Pusat Listrik Tenaga Air, dan untuk barang-barang seperti reaktor nuklir itu kita ada yang mengambil dari Rusia.
Di kedua belah pihak itu sudah disepakati pelaksanaan kerjasama yang dituangkan dalam dua program yang ada di investasi ASEAN 2015 post Rusia. Kemudian seperti yang saya sebutkan tadi dari 50 program yang ditawarkan oleh Rusia, 2 diantaranya sudah disetujui oleh ASEAN. Namun, Rusia masih menawarkan kerjasama lagi, ASEAN masih mempertimbangkan karena alsan-alasan yang politis. Lalu kemudian untuk perdagangan-perdagangan lain, Rusia meminta untuk mengintensifkan hubungan kerjasama dan investasi yang karena mereka sempat menyebutkan bahwa mereka akan mendatangkan banyak investor ke ASEAN.
Seperti kita ketahui juga Rusia ini adalah pengekspor senjata terbesar, tapi karena adanya sanksi dari Amerika dan dunia internasional, maka 28 negara melakukan embargo namun untuk perjanjian yang sudah ditandatangani masih bisa dilakukan ekspor. Larangan ekspor teknologi tinggi juga sudah diberikan oleh Eropa. Eropa juga melarang Negara melakukan transaksi saham dan keuangan Rusia. Kemudian selain daripada itu USA juga mmeblokir barang-barang dari sector energy Rusia. Sekilas info terkini mengenai sanksi ERopa masih memperpanjang sanksi hingga 15 September dan Amerika juga sampai September.
Nah, dari stastistik yang sudah ada baik dari pihak Eropa maupun Amerika ada hal yang menguntungkan untuk Indonesia, karena pertama mereka tidak bisa mengekspor sejumlah produk-produk pertanian, karena ditutupnya pintu itu karena sanksi banyak megalirkan project-project untuk Negara ASEAN.
Seperti yang tadi saya sebutkan ya, memang neraca ASEAN masih deficit, tapi defisitnya hanya untuk 2011-2012, defisitnya untuk bahan modal untuk pembangunan pabrik, PLTN, hal-hal yang itu bukan kebutuhan sehari-hari, jadi defisitnya kita itu kemungkinan menjadi surplus bagi ASEAN. Adapun akspor dari ASEAN untuk Rusia ini lebih ke fuel, oil. Dan apa yang kita impor untuk Asia adalah seperti sulfur, aluminium, garam dan lain-lain.
Sedangkan untuk neraca perdagangan Inodnesia Rusia dari tahun 2011 sampai 2014 itu kita masih defisit, pada tahun 2015 kita surplus. Jadi ada produk-produk yang benar-benar menjadi kebutuhan mereka, seperti sereal kemudian untuk boiler itu ternyata di Rusia memang ketiga di dunia untuk PLTA dan PLTU. Lalu untuk ivestasi sendiri Rusia itu sudah mulai banyak berinvestasi di Indonesia, walaupun tidak sebanyak dengan Cina dan Jepang, tapi nilainya sudah cukup besar, pada tahun 2015 kemarin itu mereka ada mencapai $1 miliar.
Akhirnya sampailah pada akhir presentasi saya.  Pentingnya kerjasama ASEAN -Rusia, untuk investasi kemudian pembangunan insfrastruktur bisa lebih ditingkatkan dan menjangkau pasar yang lebih luas lagi, kemudian di ASEAN lebih banyak lagi mengelola isu-isu global seperti di Palestina, semenanjung Korea serta Asia Timur. Dan yang terakhir Rusia dapat menjadi pintu masuk ke ASEAN khususnya Indonesia.
Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com