Skema Koridor Transportasi Baru Asia Tenggara ke Rusia Sebagai Alternatif dari OBOR

Bagikan artikel ini

Saat ini adalah momentum yang cukup bagus untuk membangun koridor transportasi baru yang menghubungkan Asia Tenggara dengan Euro-Asian Economic Union (EAEU), utamanya dengan Republik Federasi Rusia. Masalah ini sudah saatnya dibahas pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN maupun Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC).

Bagi negara-negara ASEAN yang menganut sikap politik luar  negeri Nonblok yang bersikap netral dalam krisis Ukraina-Rusia seperti Indonesia, kiranya keputusan untuk mempertimbangkan kerjasama strategis antara ASEAN-EAEU kiranya cukup penting dan efektif untuk mengatasi krisis pangan, pupuk dan produk penting lainnya.

Sebagai role model percontohan, menarik mengkaji perbandingan kerjasama yang terjalin antara Rusia-Iran-India dalam rangka proyek “Utara-Selatan” dan pengiriman barang melintasi Laut Kaspia.

Bukan itu saja. Pengembangan logistik antara India dan Republik Federasi Rusia juga membuka prospek bagi ASEAN untuk meningkatkan omset perdagangan dengan semua negara yang tergabung dalam EAEU. Selain itu, penggunaan rute ini akan memungkinkan negara-negara yang ikut serta dalam skema ini untuk melakukan diversifikasi atau perluasan koridor transportasi, sekaligus menghindari ketergantungan total pada skema One Belt One Road yang merupakan bagian integral dari strategi nasional Cina yang dituangkan dalam kebijakan luar negeri dan ekonominya. Inilah skema yang kemudian diterapkan India dan Iran.

article-image

Sebuah perusahaan perkapalan milik Iran baru-baru ini menyatakan kepada Bloomberg, akan segera mengirim barang-barang Rusia menuju India dengan menggunakan koridor perdagangan baru yang akan transit di Pelabuhan Chabahar Iran. Adapun Pelabuhan Iran Chabahar dan rute dagang lintas benua/transcontinental trade route yang berasal dari Iran, telah menerima order dari Iran dan India terkait transaksi perdagangannya dengan Rusia. Rupanya hal ini merupakan tindak-lanjut dari menteri luar negeri Iran Amir-Abdollahian ke New Delhi sebagaimana dilansir oleh Money Control. 

Baca juga:

Iran emerges as conduit for new trade route between India and Russia

Pelabuhan Chabahar merupakan Pelabuhan Iran yang berlokasi di Iran Selatan, di Teluk Oman. Pelabuhan ini sangat strategis bagi Iran. Pelabuhan Chabahar memiliki dua pelabuhan terpisah yaitu Pelabuhan Shahid Kalantari dan Shahid Beheshti, yang mana kedua pelabuhan tersebut masing-masing punya lima  tempat buat berlabuh/bersandar (berth).

Pada Mei 2016 lalu, India dan Iran menandatangani perjanjian bilateral yang mana India akan memperbarui salah satu dari pelabuhan tempat persinggahan di Pelabuhan Shahid Beheshti seraya membangun ulang container sepanjang 600 meter yang digunakan untuk menangani semua fasilitas kegiatan di pelabuhan Shahid Beheshti.

Menyusul diberlakukannya sanksi ekonomi kepada Iran, beberapa perusahaan asing merasa enggan untuk menggunakan kedua pelabuhan Iran tersebut untuk aktivitas perdagangan. Hanya 10 persen dari total 8,5 juta ton kapasitas pelabuhan yang digunakan pada 2019.

Pun juga, akibat pemberlakuan sanksi ekonomi kepada Iran, berakibat menurunnya keikutsertaan India dalam investasi senilai 1,6 dolar dalam pembangunan rel kereta api antara Chabahar-Zahedan.

Maka itu, dengan dibukanya koridor transportasi baru via Iran, pada perkembangannya akan meningkatkan perdagangan antara India dan Rusia. Selain menguntungkan kedua negara dari segi ekonomi, skema koridor transportasi baru tersebut juga merupakan langkah yang cukup berani untuk melawan ancaman sanksi ekonomi dari AS.

Sebuah perusahaan container milik pemerintah India, Container Corporation of India (Concor) dan Russian Railways Logistic Joint Stock Company (RZD), telah menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) untuk memasok pengiriman barang antara India dan Rusia melalui the International North-South Transport Corridor (INSTC) yang memoting tepat di seberang Asia Tengah, yang bermula dari Iran dan berakhir di Astrakhan, Rusia.

Sejak Rusia terkena sanksi ekonomi menyusul aksi militer terbatasnya ke Ukraina, para pejabat tinggi Iran sangat berkeinginan untuk memulihkan kembali proyek yang sempat terhenti, yaitu North-South Transit Corridor yang menggunakan Iran sebagai rute penghubung Rusia ke pasar-pasar ekspor di kawasan Asia.

Rencana tersebut pada perkembangannya akan membangun rel kereta api yang dapat memasok barang-barang yang tiba di pelabuhan Iran menuju pelabuhan Chabahar di Iran Selatan.

Hendrajit, pengkaji geopolitik, Global Future Institute

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com