Museum Konperensi Asia-Afrika (KAA) menggelar sekitar 100 foto langka Bung Karno dalam pameran foto bertajuk Refleksi 112 Tahun Bung Karno di Selasar Timur Museum KAA, Bandung (18-30/06). “Pameran foto ini sangat bermanfaat guna meningkatkan pemahaman masyarakat akan sejarah Indonesia, terutama pada fase perjuangan diplomasi Indonesia”. Demikian Kepala Museum KAA Thomas Ardian Siregar mengungkapkan.
Thomas menjelaskan, setiap foto memiliki penggalan kisah perjalanan Bung Karno di masa perjuangan. Kisah dengan nilai keteladanan yang sangat inspiratif bagi generasi muda di masa kini.
Di antara sekian banyak foto, tak sedikit yang memperlihatkan peran penting diplomasi Indonesia. Berbagai aktifitas Bung Karno di kancah internasional terekam dalam sekira 47 buah foto langka Bung Karno koleksi Demas Korompis.
Pada tahun 2004, Demas yang getol mengkaji dan mengkoleksi foto Bung Karno menghibahkan sejumlah koleksi foto langkanya kepada Museum KAA.
Selain itu, masih terdapat sekira 53 koleksi foto langka Bung Karno hasil jepretan juru foto termuda KAA 1955 Inen Rusnan. Setelah melalui proses konservasi di Museum KAA, berbagai koleksi foto wartawan foto senior itu ditampilkan dalam pameran.
Tahun 2005 menjelang Peringatan 50 Tahun KAA 1955, Inen Rusnan memutuskan untuk menghibahkan seperangkat kamera foto dan alat pencetak foto yang digunakannya untuk meliput KAA 1955 kepada Museum KAA.
“Sekarang sudah lega, kamera itu sudah diletakkan di tempat yang layak, di Museum KAA,” kata Inen.
Untuk memperkaya khazanah pameran, Museum KAA bekerja sama dengan Komunitas Film LayarKita akan menghadirkan Pemutaran dan Diskusi Film Bung Karno, The Founding Father. Kegiatan berlangsung pada hari Jumat (21/06/2013), Pkl. 18.30-22.00WIB di Ruang Pamer Tetap Museum KAA.
Pameran ini dapat dijadikan alternatif wisata edukasi sejarah. Masyarakat dapat mengunjungi pameran secara leluasa pada jam kunjungan museum, yaitu Senin (libur), Selasa-Kamis (08.00-16.00WIB), Jumat (14.00-16.00WIB), dan Sabtu-Minggu (09.00-16.00WIB). Pameran ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. (Kemlu RI)
