Apa Peran Ann Dunham (Ibunya Obama) Saat Kejatuhan Bung Karno dan Fase Awal Kebangkitan Rejim Suharto?

Bagikan artikel ini

Hendrajit – Direktur Eksekutif Global Future Institute (GFI)

Menurut dokumen CIA yang sudah dipublis pada akhir 1970-an, Ann Dunham Soetoro, ibunya Barrack Obama, pernah bekerja pada United States Agency for International Development (USAID) danEast West Center pada Universitas Hawai.

Pada Januari 1968 hingga 1969, Ann Dunham bekerja untuk sebuah lembaga himpunan persahabatan Indoenesia-Amerika (The Indonesia-America Friendship Institute) di Jakarta. Pada 1968 itu juga, Dunham tercatat sebagai salah satu pendiri dari The Indonesian Heritage Society di Museum Nasional, Jakarta.

Bahkan antara 1968 hingga 1972, Dunham bekerja sebagai relawan di The Indonesian Heritage Society tersebut.

Menyadari fakta bahwa USAID, East-West Center, dan Lembaga Himpunan Persahabatan Indonesia-Amerika, telah dijadikan sebagai organ organ terselubung CIA di Indonesia, maka patut lah kita menduga keras adanya peran terselubung Ann Dunham pada masa masa krusial antara peristiwa G-30 S hingga peralihan kekuasaan dari Bung Karno kepada Pak Harto.

Fakta lain yang mencuat dari de-classified documen CIA tersebut, Ann Dunham digambarkan sebagai tipikal deep agent flexible cover. Dan yang lebih mengejutkan lagi, Ann Dunham pernah bekerja untuk CIA membantu penyusunan sebuah “makalah rahasia” yang ditulis oleh CD Edbrook, sebagai panduan dasar dalam pelatihan para agen CIA. Makalah tersebut bertajuk: PRINCIPLES of DEEP COVER.

Dari sini saja, sudah bisa ditarik satu kesimpulan bahwa Ann Dunham sendiri pastilah mengamalkan operasi operasi tersamar ini. Dan salah satunya adalah sewaktu di Indonesia. Dalam status sebagai isteri seorang perwira menengah angkatan darat, Lolo Soetoro.

Mari kita telusur kembali pertemuan Ann Dunham dengan Soetoro.

Dengan merujuk pada Wayne Madsen Reports (WMR), Ann Dunham pada tahun 1965 berkenalan dengan ayah tiri Obama, Lolo Soetoro, dan kemudian keduanya menikah. Pada tahun itu, Soetoro dipanggil ke Indonesia sebagai perwira militer dan asisten Jenderal Soeharto dan CIA yang berniat menjatuhkan Presiden Soekarno.

Dengan demikian, sangat masuk akal WMR ketika menyimpulkan bahwa ibu Obama termasuk pihak yang digunakan CIA untuk mengkudeta Presiden pertama RI, Soekarno. Katakanlah termasuk sebagai partisipan aktif dalam mendata 5000 orang yang diidentifikasi sebagai PKI atau dengan sengaja di -PKI-kan akibat program De Sukarnoisasi CIA, sehingga misinya adalah menghancurkan lingkaran pendukung Bung Karno di semua tingkatan.

Keterlibatan aktif Ann Dunham di USAID, East West Center dan kemudian Ford Foundation, kiranya jelas bahwa ibunya Obama ini memang agen tersamar CIA di Indonesia pada fase fase konsolidasi kekuasaan Rejim Suharto.

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com