Benarkah Bangsa Rum Era Kini itu Rusia

Bagikan artikel ini
Ada sebuah hadist nabi yang berbunyi sebagai berikut:
“Kamu akan berdamai dengan kaum Rum dalam keadaan aman, kemudian kamu dan mereka akan memerangi suatu musuh. Dan kamu akan mendapatkan kemenangan serta harta rampasan perang dengan selamat. Kemudian kamu berangkat hingga sampai ke sebuah padang rumput yang luas dan berbukit-bukit. Kemudian seorang laki-laki dari kaum salib mengangkat tanda salib seraya berkata “salib telah menang”. Maka marahlah seorang laki-laki dari kaum Muslimin kepadanya, lalu ia mendorongnya dan jatuh (meninggal), pada waktu itu orang-orang Rum berkhianat, dan mereka berkumpul untuk memerangi kamu di bawah 80 bendera, dimana tiap-tiap bendera terdapat 12 ribu tentara”.
(HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa antara Bangsa Rum dan umat Islam ini akan melakukan perjanjian damai, dalam keadaan aman.
Dimana tujuannya adalah untuk sama-sama memerangi musuh.
Pertanyaannya adalah benarkah bangsa Rum yang dimaksud itu Rusia dan sekutunya di wilayah Balkan?
Sebagaimana kita ketahui dulu Romawi itu terbagi menjadi 2 wilayah yakni Romawi Barat yang berpusat di Italia dan Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel.
Kekaisaran Romawi Timur secara agama mereka memang identik dengan kekristenan. Kaisar pertama Byzantium merupakan Konstantinus Agung yang memisahkan diri dengan Romawi Barat.
Konstantinus Agung juga merupakan kaisar pertama yang memeluk Kristen, dan kekristenan di Byzantium terkenal dengan Gereja Ortodoks Timur. Akan tetapi, masalahnya lagi bahwa Bangsa Rum yang dimaksud dalam hadits Rasulullah adalah mereka yang memiliki Kekuasaan Politik. Sedangkan, uskup kawasan Gereja Ortodoks Timur saat ini seperti di Turki itu berada di bawah kekuasaan politik umat Muslim, sehingga jemaat Gereja Ortodoks Timur ini tidak memiliki kekuatan politik untuk berperang.
Oleh karena itu, Bangsa Rum yang dimaksud adalah Jemaat Gereja Ortodoks Timur di wilayah lainnya yang memiliki kekuatan dalam hal berperang dan berdiplomasi.
Diketahui mayoritas penganut Gereja Ortodoks Timur berada di kawasan Balkan dan Rusia seperti di negara Belarusia, Bulgaria, Rumania, Serbia, Ukraina dan Rusia. Sehingga, inilah beberapa negara yang eksistensinya Gereja Ortodoks Timurnya itu, dapat wewenang diakui secara politik mewakili Kekristenan Rum.
Perlu kalian tahu juga, setelah Konstantinopel yang menjadi ibu kota kekristenan jatuh ke tangan Umat Muslim, kemudian Gereja Ortodoks Timur mendesak agar didirikan pusat kekristenan lagi, dalam hal ini mereka memilih Moskow, yakni di Rusia dan mendeklarasikannya menjadi Roma ke III. Sehingga, melihat data-data tersebut, bisa saja Rusia ini diinterpretasikan sebagai Bangsa Rum, karena secara politik dan Agama memiliki keterkaitan dengan Bangsa Rum atau Romawi Timur yang beraliran Ortodoks Timur yang dulu pernah berpusat di Konstantinopel.
Terima kasih

Ghuzilla Humeid-Network Associate Global Future Institute (GFI)

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com