Anisa Arumningtias dan Stella Leonardo, Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Nasional (UNAS)
Di usianya yang masih muda, 10 tahun merdeka, perhelatan KAA tahun 1955 membuka mata dunia dan mahasiswa indonesia bahwa Indonesia bukan hanya bangsa yang hanya main-main bernegara. Bandung spirit patut menjadi sebuah refleksi bangsa Indonesia hari ini, anti imperialisme – anti kolonialisme.
Semangat Dasa Sila Bandung dapat terinternalisasi ke dalam kehidupan jika kita mengetahui perjalanan KAA secara utuh dan tidak terputus-putus. Sejarahlah yang mampu membuat kita mampu menghargai spirit Dasa Sila Bandung tersebut, jika dulu common enemy (Musuh Bersama) kita adalah kolonialisme dan imperialisme maka ke depannya segala bentuk baru dari kolonialisme dan imperialisme tetap harus menjadi common enemy kita yang harus dihadapi dengan spirit yang sama.
Peringatan KAA tiap tahunnya jangan sampai hanya dipahami sebagai peringatan representatif negara-negara yang terjajah yang kini sudah merdeka namun harus berhasil membuat negara-negara yang merdeka ini menjadi negara-negara yang bergerak dinamis menjawab tantangan-tantangan global.