Cina Belum Sanggup Tandingi Amerika di ASEAN

Bagikan artikel ini

Hendrajit, Direktur Eksekutif Global Future Institute

Amerika mengungguli Cina dalam membangun pengaruh dan kekuatan di ASEAN? Sepertinya memang begitu, karena dipandang dari berbagai sudut pandang, posisi Cina nampaknya tidak begitu menguntungkan secara geopolitik dan geostrategi untuk secara langsung menghadapi pertarungan dengan Amerika di ASEAN.

Kedua, Amerika dengan dukungan dari Australia dan upaya belakangan dari Amerika untuk mendukung bangkitnya kembali kekuatan angkatan bersenjata Jepang, lagi-lagi telah menempatkan Cina dalam posisi yang tidak menguntungkan sebagai kekuatan pengimbang Amerika di kawasan Asia Tenggara.

Apalagi Amerika menyadari betula bahwa pertaruhan utama Cina di ASEAN bukan pada bidang pertahanan, melainkan di bidang ekonomi dan bisnis. Dengan mengenali watak Cina yang lebih mementingkan lahan bisnisnya tetap terjaga di ASEAN, maka Cina tidak akan berani terlalu frontal menghadapi Amerika dalam pertarungan antar adidaya di kawasan ASEAN.

Menurut prediksi berbagai kalangan ahli maupun seri diskusi yang diadakan oleh Global Future Institute, diprediksi bahwa dalam waktu dekat Cina tidak akan berani mengambil resiko melancarkan ofensif militer kepada Amerika, kecuali jika Amerika secara sepihak mencaplok Korea Utara.

Celakanya, dalam konstalasi seperti itu, posisi strategis Indonesia maupun Negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Malaysia dan Singapore, sama sekali tidak dalam posisi sebagai pemain kunci yang ikut menentukan. Mereka ini hanya sekadar menjadi pion-pion pasif dari permainan catur global antara Amerika versus Cina dan Rusia.

Sehingga pada gilirannya Indonesia dan Negara-negara mitra ASEAN tak lebih hanya sekada faktor pelengkap belaka. Karena untuk skema penguasaan ASEAN dalam rangka melemahkan Cina, Amerika tetap mengandalkan Australia dan Jepang sebagai aktor-aktornya yang utama.

Tak ada satupun kekuatan di ASEAN yang bisa menandingi Amerika. Bahkan Kamboja dan Vietnam yang di masa lalu merupakan Negara-negara yang berhasil mempecundangi Amerika pada sekitar 1975-1976, sekarang pun cenderung mengorbit ke Amerika melalui berbagai kerjasama bilateral.

Apalagi jika dalam waktu dekat Amerika akan berhasil menjinakkan Myanmar (Birma) melalui maneuver diplomatic pemerintahan Presiden Obama dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton. Kalau ini terjadi, maka sempurnalah strategi pembendungan AS terhadap Cina di kawasan Asia Tenggara.

Bila skema dan rencana strategis Amerika ini bisa berjalan sesuai tujuannya, maka dipastikan Amerika akan berhasil menguasai Selat Malaka yang merupakan jalur transportasi dan suplai minyak dari Asia ke Amerika dan Eropa. Tanpa berhasil ditandingi oleh Cina.

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com