Koleksi Apa Kita?

Bagikan artikel ini

Adew Habtsa

Mengumpul-ngumpul sesuatu, bisa jadi itu sebuah kebaikan, atau malah keburukan. Jika saja, diantara kita, sidang pembaca, memiliki hobi dan kesenangan mengumpulkan satu benda atau obyek tertentu, yang membawa kemanfaatan dan keberuntungan, moga saja menjadi satu kebaikan, yang lahirkan kebaikan lainnya. Atau malah mengumpulkan sesuatu, hingga menumpuk-numpuk, bermegah-megahan, sampai lalai, dan itulah yang malah menggiring kita pada jurang kebinasaan.

Barangkali diantara kita, ada yang hobi membeli buku, lambat laun, setelah terkumpul, lewati segala waktu, maka suatu saat nanti akan menjadi sebuah taman bacaan atau perpustakaan. Ihwal ini, kita dapat menemukan pada sosok para penulis handal saat ini atau tokoh kebangsaan, bila saja kita melihat riwayat hidupnya, kita bisa melihat bagaimana antusiasme yang dahsyat untuk membeli buku, seperti telah menjadi kebutuhan primer, setingkat dengan makan, minum, dan kebutuhan biologis lainnya. Karenanya, ia mempunyai buku, ribuan lebih, takujauh beda dengan perpustakaan milik pemerintah setempat. Hingga siapa pun orang dapat menikmati setiap koleksi sang pemilik. Untuk menyebut beberapa contoh saja, kita pernah mendengar perpustakaan Bung Hatta, atau di kawasan Ibukota negara, tersebutlah Perpustakaan Fadli Zon. Dan tentu saja, masih banyak lagi yang lainnya. Yang paling fenomenal di kalangan sastra, kita pun mengetahui bagaimana keuletan Hans Bague Jassin dalam membeli, merawat dan menjaga karya sastra Indonesia bahkan dunia dari masa ke masa.

Pada pemandangan yang lain, ada juga yang mempunya hobi bermain musik, khususnya gitar. Takpelak lagi koleksi gitarnya menjadi bahan cerita tersendiri, maka lebih jauh bisalah kiranya menjadi sebuah galeri gitar, atau museum gitar, entahlah apapun namanya. Jikalau ada itikad yang tulus dan konsisten, saya rasa, akan jadilah apa, yang kita idamkan itu. Sidang Pembaca, pasti pernah menyimak kiprah Dewa Budjana (Gitaris Gigi Band), yang juga memiliki puluhan gitar, dengan pelbagai macam jenis dan ornamen artistik yang menyertainya. Masyarakat luas pun dapat menikmati keindahan bentuk gitar termaksud, selain mengapresiasi bunyi yang tersaji.

Pada panorama yang berbeda, kita pasti menyimak dan mengamati tentang orang-orang yang mempunyai hobi, minat, dan kegemaran pada satu barang tertentu, hingga satwa, yang khas, unik, mengumpulkan sesuatu, yang tadinya jumlah sedikit, lama kelamaan, kalau memang setia, meruap banyak, maka itu telah menjadi satu kekayaan yang tiada tara. Namun, sayang sekali, kesadaran mendokumentasikan sesuatu, menyimpan sesuatu, apalagi merawat dan menjaganya, masihlah teramat kurang. Pada satu sisi kita senang membeli satu produk, atau barang, mati-matian mendapatkannya, akan tetapi di tengah perjalanan malah tergoda, tergiur hal lain, dan lalu menjualnya. Sayang seribu sayang. Bukan bermaksud untuk bersombong ria, pamer barang, benda, dan obyek lainnya di hadapan kerabat saudara lainnya, tetapi yakinlah dari benda yang sudah kita kumpulkan akan membawa kisah tersendiri. Syukur-syukur memberi energi yang bagus buat kelanjutan proses berkarya siapa saja, yang memang kebetulan menghargai karya kita.

Saya menyadari sepenuhnya, perihal kecintaan kita pada satu hobi, kegemaran, atau kesenangan, cepat atau lambat, akan membawa keberuntungan yang berarti. Lebih jauh, kita pun menjadi bahan berita media, rujukan dan rekomendasi untuk menjawab satu persoalan tertentu. Mungkin semuanya berawal dari satu keisengan, main-main, sekadar mengisi senggang waktu, atau terpengaruh oleh lingkungan terdekat, terbius tontonan, toh itu bukan kesalahan, sepanjang mendorong kita berbuat yang lebih baik. Dengan niat atau tanpa niat, bila kita setia, apapun yang kita lakukan, semoga bermanfaat selalu. Ada baiknya saya paparkan satu contoh, seperti yang telah dilakukan oleh Nanang R Hidayat, seorang seniman desainer, asal Yogyakarta, yang sejak 2003 melakukan perburuan pada burung Garuda Pancasila. Mulai dari foto, lukisan, naskah, teks yang berkaitan dengan sejarah lambang negara dengan apik ciamik telah beliau kumpulkan. Atas ketekunan dan totalitasnya pada pencarian  riwayat Burung Garuda ini, telah menciptakan satu tempat yang kondusif di kawasaan Bantul, dan sangat memungkinkan menjadi sistem sumber representatif bagi siapa saja, khalayak luas, untuk mengetahui sejarah kelahiran lambang negara tercinta kita ini beserta perkembangan selanjutnya berkenaan nasib lambang negara yang terlupakan.

Terkait dengan pengumpulan dan pengkoleksian benda atau barang tertentu, kiranya dapat disesuaikan dengan kemampuan kita. Takbaik memang memaksakan diri untuk dapatkan sesuatu yang belum tentu baik, yang terpenting cara mendapatkannya juga harus benar, takmenyalahi aturan hukum yang berlaku. Kecuali memang Anda memiliki kapasitas dan kapabiltas yang mumpuni, kemudian Anda pun memiliki target-target yang pasti, seperti pencapaian rekor tertentu, dan ingin tercatat sebagai sang juara.

Saya akan terkesima dan kagum sejadi-jadinya, pada seseorang yang fokus pada bidang kajiannya, menjadi curahan minat terbesar, sudah menjadi darah, merasuk ke dalam tulang sumsum. Apapun yang ia kumpulkan, kerjakan, dibina dengan penuh keseriusan, sampai terbentukah satu pusat, sebuah ruang, wahana yang berbeda dari sebelumnya, yang belum pernah ada. Tiba-tiba saja, bentukan hobi dan kesenangan itu menjelma bangunan istimewa beserta koleksi paling unik menarik di dalamnya, seperti sebuah taman, galeri, bahkan museum.

Oh ya, sidang pembaca, sedang sibuk apa sekarang ini? Maksud saya, sedang mengoleksi apa? Siapa tahu menjadi proyek paling sensasional dan bombastis? Moga saja sedang mengumpulkan barang, benda, atau perkara-perkara konkret yang bagus, yang indah, yang menawan, niscaya tebarkan lagi ilham yang segar. Dan saya doakan dan selalu berharap, Anda tidak sedang mengoleksi secara membabi-buta, hal-hal yang mematikan kesejatian diri, entahlah, apapun itu namanya. Atau Anda yang sedang kerepotan mengumpul-ngumpulkan harta kekayaan dari sana-sini, untuk kejayaan dan keluarga sendiri, tanpa mengindahkan prosedur hukum yang benar?

Bandung, Februari 2014

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com