Makna di Balik Kisah Mitologi Yunani Kuno

Bagikan artikel ini

Sigmund Freud dan Carl Jung sama-sama meyakini bahwa Mitologi kuno itu hal yang penting karena dalam kisah mitologi itu terdapat berbagai karakter yang merupakan refleksi dari karakter manusia yang berasal dari alam bawah sadar kita,

Misal karakter mitologi yang terkenal adalah karakter kebapakan, ibu, kesatria atau pahlawan, perawan (simbol kesucian) penjahat dan sebagainya

Tapi ada satu karakter yang jarang dibahas yaitu “Trickster” atau karakter penipu, penghasut atau pencuri.

Dewa trickster yang terkenal adalah dewa Loki dan dewa Hermes yang terkenal suka menipu, menghasut dan mencuri.

Dalam mitologi Yunani kuno ada satu dewa Trickster terkenal yaitu dewa Prometheus, karakter khas Prometheus adalah dia sangat pintar, kreatif, pemberontak dan independen.

Karena sifatnya ini, Prometheus bersimpati pada manusia yang menurutnya dihambat kemajuan peradabannya oleh dewa Zeus, maka Prometheus mencuri api dari gunung Olympus dan memberikan kepada manusia agar manusia bisa menggunakan api untuk kemajuan peradabannya.

Karena hal ini, Zeus menghukum Prometheus dengan mengikatnya diatas tebing, dan setiap hari burung elang memakan hati Prometheus, karena Prometheus adalah dewa yang tidak bisa mati maka dimalam hari lukanya sembuh kembali dan hari berikutnya burung elang memakan hatinya dan seterusnya.

Prometheus sebagai dewa Trickster mungkin jika dilihat dari sudut pandang manusia adalah sosok pahlawan yang mengorbankan dirinya untuk kemajuan manusia, tapi disisi lain dia telah bersalah karena mencuri api, yang mungkin bagi dewa Zeus adalah pelanggaran besar yang bisa mengancam keberadaan dewa jika manusia bisa lebih maju nantinya.

Jadi tokoh Trickster ini bukan tokoh suci, bukan juga tokoh jahat, dia berada dalam kategori abu-abu.

Tokoh Odysseus dalam buku Homer juga masuk dalam kategori Trickster karena dia yang mengusulkan membuat kuda Trojan saat perang Trojan, juga dia membuat beberapa tipu muslihat agar bisa kembali ke kota lagi.

Dalam dunia nyata, orang dengan karakter trickster ini saat mudanya jadi pemberontak, tidak mau diatur tapi sangat kreatif, ketika dewasa mereka cocok menjadi diplomat, perantara atau pekerjaan lainnya yang tidak dalam birokrasi yang rumit.

Jadi bagaimana menurut anda, apa pernah bertemu dengan orang dengan karakter trickster ini?

Susan Devy, Pemerhati Sosial-Budaya, Saat Ini Tinggal Mexico, Amerika Latin

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com