Lestarikanlah Kedaulatan Rasa

Bagikan artikel ini

Di masa lalu, seseorang menemukan daun salam lalu dia mencobanya dimakan begitu saja, tapi rasanya nggak enak. Lalu dia berpikir untuk memasukkannya ke dalam makanan yang dimasak dan terasa enak.

Orang yang lain mengalami temuan lain, ada umbi bawang dan lalu lada dan sebagainya yang dicoba. Lalu dengan kemampuan bahasa, para ibu yang mengolah masakan itu saling bertukar pengalaman sambil menunggu para lelaki pulang bawa hasil buruan. Setahap-demi setahap, jadilah ramuan bumbu rempah yang pas. Kuliner itu menyebar dari suku ke suku dari daerah ke daerah.

Pada abad pertengahan, orang Eropa yang baru bangkit dari tidur panjang masa kegelapan dan Euphoria perang Salib, lalu berlomba menjelajah untuk mencari asal ramuan ajaib itu.

Abad 15-18 muncul perdagangan dan kapitalisme berserta revolusi industri yang membawa lompatan besar 200 tahun ke titik sekarang. Bangsa yang kuat, dia yang mendikte kuliner dan perdagangannya. Sehingga dia bisa terus menumpuk kemakmurannya.

Kita memilih untuk jadi bangsa yag mana? Ikhlaskah kita suatu hari kekayaan rasa ini menjadi terpinggirkan?

Hendro Utomo, Ketua Dewan Pembina Food Bank of Indonesia (FOI)

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com