Bila museum tak siap, era digital 4.0 bagai buah simalakama. Di satu sisi, menjauhkan publik dengan museum. Tapi, di sisi lain, sekaligus mendekatkan publik dengan koleksi museum.
Solusinya, museum didorong bersinergi dengan pariwisata melalui konten kreatif supaya tetap relevan di era digital 4.0.
Berangkat dari itu, fokus pengelola museum di era ini bukan pada upaya melengkapi instrumen teknologi sebagai respon terhadap era digital 4.0, melainkan lebih pada penyediaan konten kreatif yang akan disebarluaskan melalui instrumen teknologi digital 4.0.
Dengan begitu, museum akan tetap relevan dengan khalayak.
Demikian edukator dan pegiat sosial-budaya Museum KAA Desmond S. Andrian menakwilkan satu pandangan dalam seminar ‘Museum Menghadapi Era Digital 4.0’ yang digelar UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat di Museum Sri Baduga pada Kamis, 14 November 2019 silam.
Tim Redaksi The Global Review