Paduan Suara Rusia Nyanyikan Lagu Serang AS Pakai Rudal Nuklir

Bagikan artikel ini

Paduan suara di Saint Petersburg, Rusia, dikritik karena menampilkan lagu satir tentang menembakkan rudal nuklir ke Amerika Serikat dari kapal selam nuklir Uni Soviet.

ABC News melaporkan, 27 Februari 2019, paduan suara Saint Petersburg Concert Choir tampil pada Sabtu kemarin dan video mereka diunggah tak lama kemudian pada Akhir pekan, namun video ini baru viral pada Selasa kemarin.

Lagu yang dibawakan adalah lagu populer pada 1980-an, yang bercerita tentang lelucon pasukan Uni Soviet yang akan menembakan rudal ke AS demi imbalan tiga rubel.

Menanggapi kritikan ini, paduan suara mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka melakukan berbagai lagu otentik pada saat mereka ditulis, dan menolak untuk “menulis ulang lirik demi kebenaran politik.”

Katedral Saint Issac, yang menyelenggarakan konser, mengatakan lagu itu tidak ada dalam program yang disetujui sebelumnya dan dilakukan sebagai encore (penampilan tambahan), dan bahwa katedral tidak menyetujuinya.

Juru bicara katedral mengatakan meskipun lagu itu menyindir, “akan lebih baik untuk menahan diri mempertunjukkannya.”

Sementara sang konduktor paduan suara Vladimir Begletsov menyebut kritikan itu idiot.

“Ini seperti mengutuk Dr Zhivago tanpa membacanya…Jangan mencari politik di sini. Penonton memberi tepuk tangan meriah,” katanya kepada Mirror.co.uk.

“Tidak ada niat (politik) dan tidak akan ada,” tambah Begletsov.

Konduktor paduan suara Saint Petersburg Choir, Vladimir Begletsov.[east2west news/Mirror.co.uk]

Lagu era Soviet ini pertama kali ditulis oleh Andrea Kozlovksy pada 1980-an sebagai satir politik di tengah perlombaan senjata antara AS dan Uni Soviet.

“Maafkan kami, Amerika, Amerika yang adil, tetapi 500 tahun yang lalu mereka tidak menemukan apa-apa untukmu,” beberapa kutipan lirik lagu, yang berjudul “On The Wages Of Servicemen”.

Menurut Radio Free Europe/Radio Liberty, bait pertama lagu itu menggambarkan kapal selam nuklir dengan “selusin bom kecil masing-masing 100 megaton” melintasi Atlantik.

“Aku memanggil petugas penargetan,” syair itu berbunyi, “‘Bidik, Petrov, di Washington!'”

Bait selanjutnya bernada semangat yang sama dan berakhir dengan lirik, “Semoga tanah musuh terbakar berkeping-keping.”

Penampilan paduan suara Saint Petersburg membuat banyak orang yang menonton video itu menjadi viral di media sosial. Pasalnya, itu terjadi pada saat ketegangan nuklir meningkat antara Amerika Serikat dan Rusia, ketika Washington menuduh Moskow melanggar Perjanjian Pengawasan Rudal Nuklir (INF) dan mengumumkan penarikannya dari perjanjian 1987.

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com