Penulis: Hendrajit, Direktur Eksekutif Global Future Institute (GFI)
Amien Rais akan dimainkan kembali sebagai motor penggerak Poros Tengah? Saya kira satu hal yang amat mungkin. Tapi masih pusing nyari gacoan yang pas. Yang sudah pasti bakal nyapres adalah Aburizal Bakrie dari Partai Golkar. Tapi bagi Amin, yang bakat khususnya sejak dulu adalah sebagai Arranger politik, menyandingkan Hatta Rajasa sebagai calon wapres mendampingi Ical sebenarnya logis-logis saja secara politik, tapi dia tahu persis reputasi Ical dan Golkar bukan daya tarik yang mengundang minat publik.
Menyandingkan Hatta sebagai wapres mendampingi Jokowi, pastinya di mata doktor ilmu politik lulusan Universitas Chicago ini sebuah pasangan ideal. Namun kendalanya, hingga kini Megawati sama sekali belum memberi isyarat untuk menjagokan Jokowi sebagai capres yang diusung PDIP. Padahal, Jokowi yang gubernur DKI Jakarta dan kader tulen PDIP ini, tak akan mungkin dicalonkan partai lain selama PDIP belum memberi keputusan yang pasti dan definitif apakah pria kelahiran 1961 ini bakal diusung partai berkepala banteng ini atau tidak.
Begitupun, Amien nampaknya akan bermain kembali sesuai bakat khususnya untuk merajut berbagai kekuatan lintas partai, terlepas PDIP nantinya mengusung Jokowi atau tidak.
Dengan asumsi bahwa Prabowo Subianto dipastikan akan maju ke pencalonan presiden melalui Gerindra, terlepas peluangnya baru secara nyata terlihat pasca Pemilu Legislatif nanti, maka upaya mengusung Jokowi untuk mengimbangi Prabowo merupakan keniscayaan.
Karena keduanya, meski beranjak dari riwayat perjalanan politik yang amat berbeda, namun keduanya dipandang publik sebagai pendatang baru di arena pemilu. Di kala semua pucuk pimpinan dan partai-partai besar peserta pemilu 2004-2009 sudah mengalami pembusukan dari dalam maupun dari luar.
Tapi, benarkah duet Jokowi-Hatta sedang disiapkan terlepas dapat dukungan PDIP atau tidak? Pada tataran ini, Amien meski saya duga akan jadi pemain kunci, jawabannya amat tergantung pada para pihak sebagai bandar dan perancang strategis di belakang guru besar Hubungan Internasional UGM ini.
Siapakah nuklius politik dan kartel politik yang berada di belakang Amien? Terlalu panjang untuk dikisahkan saat ini. Karena semuanya bermula pada pertemuan di Hotel Rodison Yogyakarta pada 1998. Dan perkembangan sesudahnya.
Tapi cerita soal ini, nanti lah pada lain kesempatan.