Perang Asimetris terhadap Umat Islam

Bagikan artikel ini

Abu Bakar Bamuzaham, Network Associate Global Future Institute (GFI)

Cara paling licik barat yang terus dipelihara sejak lama dalam menjatuhkan lawan politiknya adalah dengan mengembangkan isu dan selanjutnya menggiring opini masyarakat agar berfikir negatif terhadap lawan politik Barat. Bila isu telah merebak secara sistemik, maka selanjutnya lawan pun akan dibuat takhluk dengan sendirinya oleh keadaan.

Content isu bisa berubah sesuai dengan keadaan dan kebutuhan. Isu bisa diciptakan sesuai agenda yang ingin di raih, namun pola tetap sama tak ada perubahan sejak Barat mengenal Imperialisme Ovensif Aktifnya.

Sebuah cara yang sangat tidak elok namun terus dipelihara. Ibarat sebuah karakter culas dalam pertandingan fisik. Menghantam lawan dari belakang ketika lawan tertidur pulas.

Dengan cara inilah yang dipakai Barat untuk menjatuhkan eksistensi kekuasaan Turki Utsmani, dengan mengembangkan isu seolah Sultan Hamid II telah jauh menyimpang dari Al Qur’an isu disebar.

Bagi sebagian umat Islam kala itu ada yang terprovokasi dengan isu tersebut lalu membuat gerakan “Pemurnian Aqidah”, yang ujungnya diss-trust pun merebak kepada Sultan Hamid II selaku bapak umat Islam kala itu.

Selanjutnya bak gayung bersambut maka kekuatan Turki Utsmani yang sedemikian besar serta merta rapuh dan perlahan tumbang dalam satu malam, melalui Mustofa Kemal At’taturk dengan gerakan Turki Muda yang seolah jauh lebih baik dari Turki Utsmani. Agenda selanjutnya adalah pengkaplingan wilayah Turki Utsmani menjadi banca’an pihak barat.

Cara ini pula yang dipakai oleh Barat untuk menjatuhkan eksistensi Pemerintahan Saddam Hussein di Irak, dengan mengembangkan isu Sadam Husein memiliki senjata pemusnah massal yang membahayakan bagi rakyatnya, selanjutnya wilayah Irak runtuh dan menjadi Banca’an oleh barat. Dan masih banyak lagi contoh yang lain.

Dan ternyata hari ini tanpa sadar, kita umat Islam telah di pojokan sedemikian rupa agar lumpuh dan tak mampu berkutik dengan gelaran isu seolah umat Islam itu sebagai pelaku aksi terorisme.

Inilah skema Perang Asimetris kepada umat Islam. Yaitu skema Perang tanpa peluru dan tanpa militer namun cukup dengan merebakkan isu, maka musuh telah dibuat takhluk tak berkutik.

Ada yang menarik untuk kita perhatikan bersama. Bila selama ini sentral isu biasanya selalu ditujukan kepada kekuasaan karena motif ekonomi yang pada ujungnya adalah untuk meraih sumber daya alam dibalik gelaran isu yang digelar, maka pertanyaannya umat Islam itu punya apa?

Entah apapun motif mereka kepada umat Islam dengan menggelar isu tersebut, namun satu hal yang perlu dipahami oleh umat Islam adalah, ternyata dibalik peci dan sarung yang dipakai oleh umat Islam itu rupanya bagi barat berharga sangat mahal yang melebihi SDA (sumber daya alam), karena mereka rela buang-buang uang trilyunan dolar hanya untuk sarung dan peci.

Salam

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com