Persoalkan Aksi Spionase NSA, Prancis Panggil Dubes AS

Bagikan artikel ini

Perancis memanggil duta besar AS setelah muncul laporan bahwa National Security Agency (NSA) negeri Paman Sam itu menyadap jutaan panggilan telepon warga negara itu.

 

Harian Prancis Le Monde baru-baru ini menerbitkan sebuah laporan yang menunjukkan bahwa agen mata-mata NSA diam-diam merekam lebih dari 70 juta percakapan telepon warga Perancis selama 30 hari tahun terakhir.

Paris memanggil Duta Besar AS Charles Rivkin Hammerman untuk meminta penjelasan pada hari Senin (22/10).

Laporan Le Monde didasarkan pada dokumen yang dibocorkan oleh Edward Snowden.

Menurut laporan itu, NSA secara otomatis memonitor komunikasi dari nomor telepon tertentu di Perancis. Badan mata-mata itu juga menargetkan politisi dan pebisnis Perancis tertentu.

Sebelumnya, media Jerman Der Spiegel pada hari Minggu melaporkan bahwa agen AS telah menyusup ke akun email dari mantan Presiden Meksiko Felipe Calderon dan memperoleh informasi “menguntungkan”.

Meksiko menuntut jawaban dari Washington mengenai aksi mata-mata yang memicu kecaman luas di seluruh Eropa dan Amerika Latin itu.

Bocornya akses AS terhadap penyadapan komunikasi di Brazil membuat Presiden Dilma Rousseff membatalkan kunjungannya ke Washington bulan lalu.

Snowden yang diberi suaka politik di Rusia, pada tanggal 1 Agustus lalu didakwa di Amerika Serikat telah melakukan aksi spionase dan pencurian data milik pemerintah setelah membocorkan dokumen yang mengungkapkan peran NSA dan Biro Investigasi Federal (FBI) dalam mengumpulkan informasi dari warga Amerika Serikat dan masyarakat dunia. (TGR/IRIB Indonesia)

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com