Kerja sama ekonomi dan perdagangan serta isu kawasan bebas senjata nuklir di Asia Tenggara merupakan isu-isu signifikan dalam kerja sama kemitraan ASEAN-Rusia yang perlu terus didorong di masa yang akan datang. Oleh karena itu, kerja sama perdagangan dan investasi maupun akses pasar produk-produk ASEAN, khususnya Indonesia, serta isu bebas nuklir di kawasan perlu dan penting untuk menjadi rekomendasi visioner di dalam Laporan Kelompok Ahli, terlebih dalam rangka menuju kemitraan strategis ASEAN-Rusia.
Hal ini disampaikan oleh Staf Khusus Menlu RI untuk Isu-isu Strategis, Duta Besar Djauhari Oratmangun selaku Eminent Person Indonesia dan Ketua Delegasi RI pada pertemuan ke-3 Kelompok Ahli ASEAN-Rusia (ASEAN-Russia Eminent Persons Group) di Moskow, Rusia (6/4/2016).
Selain kedua isu tersebut, beberapa isu pending yang pembahasannya cukup alot seperti konsep indivisibility security, kerja sama keamanan maritim, Laut Tiongkok Selatan, dan Global Movement of Moderates juga berhasil diselesaikan pada Pertemuan ke-3 Kelompok Ahli ini.
Pertemuan ke-3 Kelompok Ahli ASEAN-Rusia yang berlangsung pada 6-7 April 2016 ini merupakan yang terakhir dalam rangkaian Pertemuan dimaksud, telah berhasil menyelesaikan berbagai rekomendasi visioner bagi penguatan kerja sama kemitraan ASEAN-Rusia di masa yang akan datang, termasuk peningkatan kerja sama ASEAN-Rusia pada level kemitraan strategis. Salah satu rekomendasi yang diusulkan adalah dengan menjajaki kemungkinan pembentukan mekanisme Track 2 untuk mengawal proses ini.
Laporan Kelompok Ahli, yang telah dibahas sejak bulan Januari lalu pada Pertemuan ke-1 di Vientiane maupun Pertemuan ke-2 di Siem Reap pada awal Maret lalu, kemudian disepakati dengan judul “ASEAN dan Rusia: Kemitraan Strategis Multidimensi Berorientasi Masa Depan” (ASEAN and Russia: a Future-Oriented Multidimensional Strategic Partnership”).
Usulan Indonesia lainnya terkait peningkatan kerja sama industri produk makanan, guna mendukung peningkatan nilai ekspor industri terkait ke Rusia serta pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal juga menjadi rekomendasi Kelompok Ahli ASEAN-Rusia yang kerja samanya perlu ditingkatkan lagi.
Di sela-sela Pertemuan, Delegasi juga melakukan kunjungan ke Irkut Corporation, salah satu perusahaan penerbangan Rusia yang memproduksi pesawat Su-30 Sukhoi dan pesawat jet penumpang seri MS-21, guna menjajaki peningkatan kerja sama di bidang perhubungan sebagai salah satu implementasi konkret rekomendasi Kelompok Ahli.
Laporan dan Rekomendasi Kelompok Ahli akan diserahkan kepada para Kepala Negara/Pemerintahan pada saat KTT Peringatan 20 Tahun Kerja Sama Kemitraan ASEAN-Rusia di Sochi, Rusia, pada 19-20 Mei 2016. (TGR/Kemlu)
Caption Foto: Pertemuan ke-3 Kelompok Ahli ASEAN-RUSIA (kemlu.go.id)