Dwipajaya Prasta Narendra, Pewarta Masyarakat, aktif pada Kajian Diskusi Demokrasi dan Kebangsaan
Pemilihan Presiden RI 2014 yang diikuti oleh dua pasangan kandidat telah berlangsung dengan aman, tertib, lancar dan damai. Setiap anggota masyarakat tentu memiliki pandangan tersendiri dalam menentukan siapa calon pemimpin Indonesia masa depan, apakah pasangan nomor urut 1 (Prabowo-Hatta) ataukah nomor urut 2 (Jokowi-JK).
Apapun pilihan politik tersebut tentu harus dimaknai sebagai jawaban terbaik bagi permasalahan bangsa saat ini. Setiap orang tentu berkeyakinan bahwa kandidat presiden yang diusungnya mampu membawa perubahan yang jauh lebih baik, perubahan menuju Indonesia baru. Untuk itu, penting kiranya agar menjaga iklim demokrasi kita, dengan menghargai perbedaan pandangan politik terhadap kandidat Presiden RI pilihan rakyat.
Saat ini perhitungan di KPU masih berlangsung dan seluruh rakyat Indonesia masih menunggu siapakah yang telah menarik hati masyarakat paling banyak guna merubah masa depan Indonesia. Siapapun yang menang tentu itu adalah pemimpin terbaik pilihan masyarakat. Seluruh element masyarakat baik tim kampanye ataupun simpatisan harus mampu menghargai pilihan rakyat dengan tetap menjaga situasi damai.
Seperti yang di ungkapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang meminta agar semua pihak menghargai hasil pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Presiden (Pilpres) 2014, baik di luar negeri dan dalam negeri. Hasil Pilpres baru akan diumumkan 22 Juli 2014 mendatang.
“Kami mengajak semua pihak menghargai hasil pemungutan suara yang telah dilaksanakan oleh seluruh rakyat Indonesia baik di luar negeri dan dalam negeri yang telah berlangsung satu hari ini dengan satu suasana yang damai,” ujar Ketua KPU Husni Kamil Manik, di Jakarta, Kamis (10/7/2014).
Menurut Husni bahwa berdasarkan kunjungan ke beberapa tempat pemungutan suara (TPS) di Jakarta dan laporan dari daerah, pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara berlangsung lancar dan damai. Oleh karena itu, sangat diharapkan agar situasi damai itu terus dipelihara sampai hasil penetapan secara nasional tuntas.
Terkait hal tersebut, sambil menunggu rekapitulasi hasil suara yang masih terus dilakukan oleh KPU, masyarakat sangat diharapkan dapat menjaga kondusifitas demokrasi, tidak mudah terprovokasi untuk bertindak anarkis. Termasuk dalam menyikapi hasil rekapitulasi nanti. Siapapun yang menang, itu adalah Presiden terbaik bagi Indonesia. Presiden yang diharapkan mampu mewujudkan cita-cita seluruh rakyat Indonesia.
Pemahaman yang harus diberikan kepada masyarakat adalah pilpres merupakan sebuah bagian dari demokrasi. Untuk itu semua pihak harus tetap bisa menjaga situasi agar tetap aman dan kondusif pasca pilpres. Sehingga jika nantinya hasil pilpres tidak sesuai dengan harapan salah satu kandidat, maka tidak perlu membuat tindakan yang mencederai nilai-nilai demokrasi, sikap ikhlas sangat diperlukan, karena masih ada pekerjaan lain yaitu mengawal dan mengawasi pelaksaan janji-janji sang Presiden terpilih untuk melaksanakan program-programnya membawa Indonesia lebih baik. Sedankan bagi yang menang diharapkan dapat bersikap bijaksana untuk melakukan konsolidasi kepada semua elemen bangsa untuk terlibat dalam pembangunan agar bangsa ini tetap bersatu dan kuat. Selain itu kedua belah pihak yakni capres Prabowo dan Jokowi harus tetap menjalin hubungan baik pasca pilpres.
Harus dipahami bahwa kita memang berbeda, namun bukan untuk dibeda-bedakan. Perbedaan/keragaman merupakan anugerah yang patut kita hormati, akui, dan dihargai sebagai sebuah realitas sosial. Namun yang terpenting adalah adanya kemauan untuk memahami, menghargai, mengakui dan menerima keberagaman yang sudah menjadi realitas sosial.
Sesungguhnya rakyat Indonesia sudah lama mengenal Bhinneka Tunggal Ika, rakyat sangat menyadari bahwa kita memang memiliki keanekaragaman suku, budaya, agama, bahasa, dan pandangan politik. Namun ada satu hal yang masih dan sangat perlu dibentuk melalui pendidikan multikultural dan pemahaman tentang relativitas budaya di atas adalah menumbuhkan rasa dan kesadaran tentang pentingnya menghargai, mengakui, dan menerima keberagaman yang sudah ada.
Untuk itu, seluruh rakyat Indonesia harus menjunjung tinggi identitas nasional (nasionalisme) sebagai bangsa Indonesia. memelihara kesatuan (berbagai identitas etnik) dan persatuan (bangsa Indonesia). Apabila kita kurang bijak dan kurang terbuka menyikapi keberagaman yang semakin kompleks ini, maka konflik sosial yang berakibat pada kehancuran umat manusia dan disebabkan oleh kebodohan umat manusia, telah menunggu-ibarat mulut buaya yang sedang menganga menunggu mangsanya.
Ucapan terimakasih untuk rakyat indonesia yang sedalam-dalamnya dimana rakyat telah menyalurkan aspirasinya, terimakasih juga disampaikan kepada TNI, Polri, dan Presiden Republik Indonesia yang telah membuktikan bahwa pencoblosan pilpres berlangsung dengan aman dan damai. Sekarang tugas kita adalah mengawal dan menahan diri sampai diputuskannya pemenang pilpres 22 Juli 2014 nanti. Dengan harapan bahwa yang menang tidak bersikap arogan dan harus bijaksana, sedangkan yang kalah tidak perlu ngamuk dan harus ikhlas. Semoga seluruh pihak dapat menerima hasil pilpres dengan damai serta mendukung presiden terpilih dengan kerjasama yang baik, mari kita cermati dan awasi agar seluruh program-program dan janji-janji pada saat kampanye dapat ditepati.
Sekali lagi, Siapapun yang menang itu adalah Presiden terbaik bagi Indonesia. Seluruh rakyat Indonesia harus mampu menghargai dan menerima dengan lapang dada serta mendukung berbagai kebijakan dan program pembangunan yang akan dilakukan selama lima tahun ke depan. Hidup Rakyat Indonesia !!!