RILIS PB HMI: Papua Sejahtera, Indonesia Semakin Baik

Bagikan artikel ini

Belakangan ini, kondisi bangsa menghadapi tantangan kebhinekaan yang cukup serius. Ini tidak bisa dipandang remeh sebab risikonya kelak akan berdampak pada terancamnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Perebutan kekuasaan (atau pengaruh) politik membuat masyarakat terbelah, barangkali terhitung sejak perhelatan Pilkada DKI Jakarta. Pada akhirnya di sana muncul isu yang berbasiskan agama, seperti asumsi beriman-kafir. Sehingga membuka celah isu agama rentan ditunggangi untuk kepentingan politis. Di saat yang bersamaan juga hoax tak terbendung, melalui social media netizen berbenturan. Sementara politik yang sejuk, damai dan sehat sangat dibutuhkan dalam kehidupan bernegara kita. Masih banyak pekerjaan rumah yang wajib diselesaikan, dan yang layak dijadikan perhatian bersama. Memperjuangkan pemerataan kesejateraan rasanya sangat penting. Ketua Umum PB HMI, Respiratori Saddam Al Jihad pada kunjungannya, Jumat (4/5) kali ini dalam acara Latihan Kader III (Advance Training) Badan Koordinasi HMI Papua-Papua Barat yang digelar di LPMP Provinsi Papua, Kelurahan Vim Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua menyampaikan hal sebagai berikut:

  1. Mengajak semua elemen bangsa untuk senantiasa selalu berusaha menjaga kebhinekaan bangsa, mengingat Indonesia dibangun atas dasar keberagaman, mulai dari suku, agama, ras dan bahasa. Indonesia bukan untuk satu golongan. Tetapi untuk semua golongan, bahkan untuk persaudaraan bangsa-bangsa dunia. Maka dihimbau kepada  siapa pun untuk tidak memainkan isu SARA, yang tentu memperucing perbedaan dengan tujuan kepentingan politik tertentu yang berisiko terjadinya perpecahan di antara anak bangsa. Apalagi saat ini tengah memasuki tahun politik, potensi ketegangan di antara anak bangsa berpeluang tidak terhindarkan. “Saya mengingatkan agar kita mengutamakan persatuan dan kedamaian,  jangan biarkan terpecah belah apalagi hanya karena berbeda pandangan,” kata Respiratori Saddam Al Jihad.
  2. Tujuan mulia politik adalah memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan sekedar saling rebut kekuasaan. Sehingga pemerataan pembangunan menjadi sangat mendesak, masih banyak daerah-daerah yang belum tersentuh secara optimal. Papua misalnya memang perlu perhatian yang lebih serius, sudah saatnya fokus pembangunan bukan hanya di Jawa. Jangan biarkan tragedi semacam gizi buruk di Asmat melanda lagi, ini harus menjadi perhatian pemerintah secara serius. “Di tanah Papua ada perusahaan besar seperti Freeport tetapi justru rakyat Papua masih kurang menikmatinya, saya rasa pemerintah harus lebih perhatian terhadap kenyataaan ini. Meskipun lambat laut tampak membaik, saya optimis rakyat Papua bisa sejahtera,” ujar Respiratori Saddam Al Jihad. Dihimbau agar seluruh elit politik tidak hanya bicara tentang politik semata tetapi juga bagaimana mensejahterakan seluar-luasnya rakyat Indonesia.
  3. Kunci sukses dari sebuah peradaban dan pembangunan adalah ilmu pengetahuan. Seluruh anak bangsa, termasuk rakyat Papua perlu sekolah setinggi mungkin. Hanya  dengan cara ini kehidupan berbangsa bisa menjadi lebih baik. Lewat pendidikan rakyat akan terbebas dari jeratan kemiskinan. Anak bangsa yang cerdas akan mampu membangun bangsa yang beradab dan maju. “Seluruh anak bangsa harus diberi kesempatan untuk mengeyam pendidikan setinggi mungkin, pemerintah harus memberikan segala bentuk program yang memudahkan rakyat untuk bisa sekolah,” ujarnya.
  4. Diharapkan seluruh kader HMI Papua ikut memelihara keamanan Papua. Seluruh kader HMI Papua harus membantu menjaga kesadaran rakyat Papua agar tidak mudah terprovokasi oleh oknum yang punya kepentingan tertentu. Papua adalah Indonesia. Menjaga keutuhan NKRI adalah harga mati bagi kader HMI. “Rakyat Papua cinta damai, dan mereka hidup penuh cintakasih,” pungkas Resporatori Saddam Al Jihad.

Salam hormat,

Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI)

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com