Rusia Nyatakan Timteng Akan Kacau Jika al-Assad Digulingkan

Bagikan artikel ini
Sebagaimana dilaporkan situs berita RT milik Rusia dan dikutip Ray al-Youm, Juru Bicara Presiden Rusia Dmitry Peskov, Jumat (17/6) mengatakan, “Bagaimanapun juga Moskow tidak akan bersimpati kepada seruan penggulingan penguasa di suatu negara lain dengan menggunakan kekuatan. Selain itu, tak jelas apakah penggulingan pemerintahan ini atau itu dapat membantu menyukseskan perang melawan teroris. Sebaliknya, hal itu dapat menyebabkan meratanya kekacauan secara mutlak di kawasan.”
Statemen ini dinyatakan sebagai tanggapan atas pemberitaan mengenai adanya petisi di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Amerika Serikat (AS) yang berisikan seruan supaya serangan udara AS mulai diarahkan terhadap pasukan pemerintah Suriah dalam rangka penggulingan pemerintahan al-Assad.
Peskov menyatakan Kremlin tidak memiliki informasi terpercaya mengenai adanya petisi itu. Menurut media AS, petisi itu diteken oleh 51 pejabat Kemlu dan ditujukan kepada Presiden AS Barack Obama. Petisi itu mendesak supaya jet-jet tempur pasukan koalisi pimpinan AS memulai serangan terhadap Pasukan Arab Suriah (SAA).
Terkait hal ini Peskov mengingatkan bahwa operasi militer Angkatan Udara Rusia masih beroperasi di Suriah. Dia juga mengingatkan adanya “kendala besar” berupa pembauran antara kelompok “oposisi moderat” dan kelompok teroris Jabhah al-Nusra.
“Fenomena ini bukan rahasia lagi bagi siapapun, dan ini menjadi kendala besar bagi upaya pemberantasan terorisme,” katanya.
Sebelumnya di hari yang sama Juru Bicara Kemlu Rusia Maria Zakharova kepada Interfax mengatakan, “Bukan rahasia lagi bagi kami bahwa ada kekuatan-kekuatan politik di AS yang menyerukan penyelesaian (krisis Suriah) melalui jalur militer, tapi ini bukan cara kami.”
Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com