M Arief Pranoto, Pemerhati Masalah Internasional dari Global Future Institute (GFI)
Tuan Presiden,
Anda pasti telah mengetahui bagaimana Israel terbentuk dan akibat yang ditimbulkannya:
Dengan terbantainya ribuan jiwa.
Dengan mengungsikan jutaan jiwa penduduk asli kawasan.
Dengan penghancuran ratusan ribu hektar sawah, kebun zaitun dan penghancuran kota-kota dan tanah-tanah subur.
Tragedi ini tidak hanya terbatas pada masa pembentukan saja.
Sangat disayangkan selama enam puluh tahun hal ini terus berlanjut. Rezim yang dibentuk ini bahkan tidak memiliki rasa belas kasihan terhadap anak-anak. Rumah-rumah dihancurkan, rencana teror tokoh-tokoh Palestina diumumkan dan ribuan orang-orang Palestina dipenjarakan. Fenomena ini pada abad-abad terakhir bila tidak dikatakan sulit dicari tandingannya maka tentunya tidak ada bandingannya.
Pertanyaan besar lainnya dari masyarakat umum adalah: Mengapa rezim yang seperti ini masih harus dibela? Apakah pembelaan terhadap rezim ini sesuai dengan ajaran Nabi Isa AS atau Nabi Musa AS atau nilai-nilai liberalisme? Apakah memberikan hak untuk menentukan nasib sendiri di tanah Palestina kepada pemilik asli baik mereka yang tinggal di Palestina maupun di luar, baik mereka itu Islam, Yahudi dan atau Kristen, bertentangan dengan demokrasi, hak-hak asasi manusia dan ajaran-ajaran para Nabi? Bila tidak bertentangan, mengapa usulan referendum tidak pernah disetujui?
Akhir-akhir ini, dengan pilihan rakyat Palestina, telah terbentuk sebuah pemerintahan. Semua pengawas yang netral telah mengukuhkan bahwa pemerintah tersebut dipilih oleh rakyat. Dengan rasa tidak percaya, pemerintahan terpilih ditekan sedemikian rupa agar mengakui sebuah negara bernama Israel dan tidak lagi meneruskan perjuangan serta melanjutkan program pemerintahan sebelumnya.
Seandainya pemerintahan terpilih ini sejak awal mengumumkan kebijakannya seperti yang diinginkan penekan, apakah masyarakat Palestina akan memilih mereka? Apakah sikap semacam ini di hadapan pemerintahan Palestina sesuai dengan nilai-nilai di atas? Demikian pula, masyarakat selalu bertanya-tanya mengapa resolusi PBB yang telah diputuskan di dewan keamanan PBB terhadap Israel selalu diveto?
Tuan Presiden,
Anda mengetahui bahwa saya hidup bersama rakyat dan selalu berhubungan dengan mereka. Banyak masyarakat Timur Tengah yang menghubungi saya dengan berbagai cara. Mereka melihat kebijakan ganda ini tidak sesuai dengan logika apapun. Bukti-bukti menunjukkan bahwa kebanyakan masyarakat di kawasan Timur Tengah, dari hari ke hari semakin marah dengan kebijakan yang telah dilakukan.
Saya tidak bermaksud untuk menyampaikan banyak pertanyaan, namun saya ingin menunjukkan beberapa poin lain.
Mengapa setiap kemajuan ilmu dan teknologi di kawasan Timur Tengah selalu dianggap dan dipropagandakan sebagai ancaman terhadap rezim Israel? Apakah usaha ilmiah dan penelitian bukan merupakan hak-hak dasar masyarakat? Anda mungkin memiliki pengetahuan tentang sejarah. Selain abad pertengahan pada bagian mana dari sejarah dan dimanakah, kemajuan ilmu dan teknologi dianggap sebagai sebuah kejahatan? Apakah dengan mengandaikan kemungkinan dipakainya ilmu dan teknologi untuk maksud-maksud militer dapat menjadi alasan untuk menentang ilmu dan teknologi?
Bila kesimpulan yang demikian adalah benar, maka seluruh ilmu harus ditentang bahkan fisika, kimia, matematika, kedokteran, arsitektur dan lain-lain. Dalam masalah Irak telah terjadi kebohongan. Hasilnya apa? Saya tidak ragu bahwa semua manusia meyakini bahwa kebohongan adalah hal yang tidak terpuji. Anda sendiri tidak akan senang bila orang lain berdusta terhadap Anda.
Tuan Presiden,
Apakah masyarakat di Amerika Latin memiliki hak untuk mempertanyakan mengapa selalu ada usaha untuk tidak menyetujui pemerintahan terpilih dari rakyat dan pada saat yang sama adanya pembelaan bagi mereka yang ingin melakukan kudeta terhadap pemerintahan terpilih. Mengapa ancaman selalu diarahkan kepada mereka?
Masyarakat Afrika adalah masyarakat yang punya etos kerja, kreatif dan memiliki potensi. Mereka dapat berperan penting dalam menjamin kebutuhan dan kemajuan materi dan maknawi masyarakat dunia. Namun, kemiskinan dan kepapaan di sebagian besar Afrika menjadi kendala terbesar untuk dapat memainkan peran penting tersebut.
Apakah mereka berhak untuk mempertanyakan, mengapa kekayaan luar biasa dan barang tambang mereka dijarah padahal mereka lebih membutuhkan dari orang lain? Apakah aksi-aksi semacam ini sesuai dengan ajaran Nabi Isa AS dan hak-hak asasi manusia?
Masyarakat Iran yang berani dan beriman juga memiliki banyak pertanyaan. Salah satunya adalah Kudeta 28 Murdad tahun 1953 terhadap pemerintahan waktu itu, menentang revolusi Islam pada 52 tahun yang lalu, menjadikan kedutaan Amerika menjadi markas penentang Republik Islam, memiliki ribuan dokumen rahasia, melindungi Saddam Hussein dalam perang terhadap Iran, penembakan pesawat penumpang Iran, menyandera harta masyarakat Iran, ancaman-ancaman yang semakin meningkat dengan menunjukkan ketidaksetujuan serta kemarahan atas kemajuan ilmu dan teknologi serta nuklir masyarakat Iran. Padahal semua orang Iran gembira dengan kemajuan negara mereka dan mengadakan pesta untuk keberhasilan mereka. Masih banyak lagi pertanyaan semacam ini yang di surat ini tidak saya cantumkan.
Tuan Presiden,
Peristiwa 11 September benar-benar merupakan peristiwa yang mengerikan. Pembunuhan terhadap orang-orang tak berdosa di bagian mana saja dari dunia ini selalu menyakitkan dan sangat disayangkan. Pemerintah kami pada waktu itu mengumumkan rasa kebencian terhadap pelaku kejadian dan sekaligus mengucapkan belasungkawa kepada mereka yang ditinggalkan. Semua negara memiliki kewajiban untuk melindungi jiwa, harta dan kehormatan rakyatnya.
Seperti yang disebut-sebut, negara Anda memiliki sistem keamanan, penjagaan dan informasi yang luas dan canggih. Bahkan para penentang yang berada di luar negeri pun diburu. Operasi 11 September bukan operasi yang mudah. Apakah konsep dan pelaksanaan operasi tersebut dapat terwujud tanpa kerja sama dengan sistem informasi, keamanan atau adanya pengaruh yang kuat?
Tentunya ini adalah sebuah pengandaian yang logis. Mengapa sisi-sisi lain dari kejadian ini tetap misterius? Mengapa tidak ada penjelasan resmi tentang siapa yang bertanggung jawab atas kelalaian ini? Dan mengapa para pelaku dan mereka yang lalai tidak diumumkan dan dihukum?
Tuan Presiden,
Salah satu kewajiban pemerintah adalah mewujudkan keamanan dan ketenangan bagi rakyatnya. Masyarakat negara Anda dan negara-negara yang bertetangga dengan poros krisis dunia tidak lagi merasakan keamanan dan ketenangan selama bertahun-tahun.
Setelah peristiwa 11 September, bukannya meredam jiwa dan menenangkan masyarakat Amerika yang sangat menderita akibat peristiwa tersebut tapi sebagian media massa Barat malah membesar-besarkan kondisi tidak aman dan senantiasa mengabarkan adanya kemungkinan serangan teroris serta senantiasa sengaja menjaga agar masyarakat dalam kondisi takut dan khawatir. Apakah ini yang disebut melayani rakyat Amerika? Apakah kerugian yang berasal dari ketakutan dan kekhawatiran dapat dihitung?
Coba anda bayangkan, rakyat Amerika merasa bakal ada serangan. Mereka merasa tidak aman ketika berada di jalanan, tempat kerja dan di rumah. Siapa yang dapat menerima kondisi seperti ini? Mengapa media bukannya memberitakan hal-hal yang dapat menenangkan dan memberikan keamanan sebaliknya malah mengabarkan ketidakamanan?
Sebagian berkeyakinan bahwa propaganda besar-besaran ini dijadikan fondasi dan alasan untuk menyerang Afghanistan. Bila sudah begini kiranya baik bila saya berikan sedikit petunjuk terkait dengan media. Dalam prinsip dasar media, penyampaian informasi yang benar dan menjaga amanat dalam menyebarkan berita adalah prinsip dasar yang manusiawi dan telah diakui. Saya merasa perlu untuk mengucapkan dan mengumumkan rasa penyesalan yang dalam atas ketiadaan rasa tanggung jawab sebagian media Barat berkaitan dengan komitmen ini.
Alasan utama agresi ke Irak adalah adanya senjata pemusnah massal. Tema ini diulang-ulang sedemikian rupa sehingga masyarakat percaya dan akhirnya basis penyerangan Irak pun tercipta.
Apakah kebenaran tidak akan hilang dalam atmosfer yang direkayasa dan berisi kebohongan? Apakah hilangnya sebuah kebenaran sesuai dengan tolok ukur yang telah saya jelaskan sebelumnya? Apakah kebenaran juga akan hilang di sisi Tuhan?
Tuan Presiden,
Di semua negara masyarakatlah yang menanggung anggaran belanja negaranya sehingga pemerintah dapat melayani mereka. Pertanyaannya di sini adalah, dengan anggaran tahunan ratusan miliar dolar untuk pengiriman pasukan ke Irak apa yang didapat oleh masyarakat?
Anda sendiri mengetahui bahwa di sebagian negara bagian Amerika masyarakat hidup dalam kemiskinan. Ribuan orang tidak memiliki rumah. Pengangguran adalah masalah besar dan masalah ini kurang lebih juga terjadi di negara-negara lain. Apakah dalam kondisi yang seperti ini pengiriman sejumlah besar pasukan dan itu pun dengan anggaran luar biasa dari masyarakat dapat dibenarkan dan sesuai dengan dasar-dasar yang telah disebutkan sebelumnya?
Tuan Presiden,
Apa yang sudah disebutkan adalah sebagian dari penderitaan masyarakat dunia, masyarakat kawasan kami dan masyarakat Anda. Namun maksud asli saya yang sedikitnya pasti akan Anda benarkan adalah sebagai berikut:
Para penguasa memiliki masa tertentu dan tidak selamanya berkuasa. Namun nama mereka akan diingat dan tertulis dalam sejarah. Dan di masa depan, dekat atau jauh, ia akan senantiasa dinilai. Masyarakat akan berkata: dalam periode kita ini apa yang telah terjadi.
Apakah untuk masyarakat kita menyiapkan keamanan dan kesejahteraan atau malah ketidakamanan dan pengangguran? Apakah kita memang hendak mewujudkan keadilan atau hanya membela kelompok istimewa dengan imbalan harga kemiskinan dan kepapaan sebagian besar masyarakat dunia? Apakah kita memberikan kekayaan dan pangkat pada sekelompok orang dan lebih memilih kerelaan mereka ketimbang kerelaan masyarakat dan Tuhan?
Apakah kita membela hak-hak masyarakat dan kaum miskin atau kita tidak memandang mereka sedikit pun? Apakah kita membela hak-hak manusia di seluruh dunia atau malah memaksakan perang dan ikut campur secara ilegal dalam urusan negara lain atau membangun sel-sel rahasia dan memenjarakan sebagian orang disana? Apakah kita telah mewujudkan perdamaian dunia atau malah menyebarkan ancaman dan kekerasan di seluruh dunia?
Apakah kita telah berbicara dengan jujur kepada rakyat kita dan masyarakat dunia atau malah menunjukkan kebenaran yang telah diputarbalikkan? Apakah kita termasuk pembela masyarakat atau pembela para penjajah dan penzalim? Apakah dalam pemerintahan kita yang lebih dipentingkan adalah logika, akal, moral, perdamaian, mengamalkan perjanjian, menyebarkan keadilan, melayani masyarakat, kesejahteraan dan kemajuan, menjaga kehormatan manusia ataukah kekuatan persenjataan, ancaman, ketidakamanan, tidak memperdulikan masyarakat, menahan kemajuan masyarakat dunia dan menginjak hak-hak manusia?
Dan pada akhirnya mereka akan berkata, apakah kita setia dengan sumpah yang kita ucapkan dalam rangka melayani masyarakat yang merupakan tugas asli kita dan apakah kita mengamalkan ajaran-ajaran para Nabi ataukah tidak?
Tuan Presiden,
Sampai kapan dunia akan menanggung beban berat ini? Dengan proses semacam ini, kemanakah dunia akan melangkah? Sampai kapan masyarakat dunia harus menanggung beban keputusan-keputusan salah dari para penguasa? Sampai kapan cakrawala ketakutan harus terbentang di hadapan masyarakat dunia akibat ditimbunnya senjata pemusnah massal? Sampai kapan darah anak-anak, para wanita dan laki-laki harus mengalir di atas batu – batu jalanan dan rumah-rumah mereka harus dihancurkan? Apakah Anda rela dengan kondisi dunia sekarang ini? Apakah Anda berpikir bahwa kebijakan yang telah ada ini dapat terus berlangsung?
Andai ratusan miliar dolar yang dipakai untuk membiayai keamanan, pertahanan, pengiriman pasukan dialokasikan sebagai modal dan bantuan bagi negara-negara miskin, pengembangan kebersihan, perang melawan berbagai macam penyakit, pendidikan, peningkatan kemampuan berfikir dan jasmani, menolong korban bencana alam, menciptakan lapangan pekerjaan, penghijauan dan pengentasan kemiskinan, menggalang perdamaian, menghilangkan perselisihan antar negara-negara, menghilangkan peperangan kabilah dan ras dan lain-lain. Dapatkah dibayangkan keadaan dunia akan seperti apa? Dan apakah pemerintahan dan rakyat Anda tidak merasa bangga dengan ini?
Apakah posisi politik dan ekonomi pemerintahan dan rakyat Anda tidak akan semakin kokoh? Dengan mengucapkan rasa penyesalan penuh, saya harus mengucapkan apakah masyarakat dunia semakin membenci pemerintah Amerika?