Surat Eka untuk Bupati MTB

Bagikan artikel ini

Eka Hindra, Peneliti Independen

Saumlaki, 18 September 2012

Hal : Laporan Kegiatan

Kepada yth,

Bupati Maluku Tenggara Barat

Di tempat

Dengan Hormat,

Bersama surat ini saya Eka Hindrati, penulis, peneliti independen sistem perbudakan seksual militer Jepang 1942-1945, partner kerja Kementrian Sosial RI program ASLUT (Asistensi Sosial Lanjut  Usia Terlantar) dan anggota ISCR International (International Solidarity for Redress untuk kasus kekerasan seksual Militer Jepang di Asia Pasifik) yang beranggotakan Indonesia, Filipina, Hongkong, Cina, Taiwan, Korea Selatan, Korea Utara, Jepang, Belanda, Amerika Serikat telah melakukan pencarian di Tanimbar dan sekitarnya (Pulau Selaru) serta Pulau Babar (Maluku Barat Daya) mulai dari tanggal 25 Juli-24 Agustus 2012 telah menemukan dua orang mama yang berhasil teridentifikasian sebagai “ianfu” yang bernama Rofina Batfian usia 84 tahun dari Desa Sangliat Krawain dan Aloysia Ratuain 84 tahun dari Desa Wowonda. Untuk itu kedua mama tersebut segera di perioritaskan untuk dimasukan dalam program ASLUT.

Selain kedua mama tersebut, saya juga merekomendasikan dua mama lain yang sudah terindentifikasikan korban kekerasan seksual Badak Hitam (tentara Indonesia yang berasal dari Sumatera dan Jawa yang pernah ditugaskan di Tanimbar tahun 1948). Mereka bernama Mama Rosa Delima Fenanlampir 78 tahun dari Desa Kabiarat (dalam keadaan sakit stroke dan tidak bisa berjalan lagi) dan Martha Laratmase 74 tahun dari dari Desa Lauran mengalami kekerasan seksual (perkosaan) setelah mendapat hipnotis dari mereka. Saya sudah berkonsultasi dengan Bapak Joni Mulya selaku penanggung jawab program ASLUT, bahwa selain mama yang memiliki latar belakan kekerasan seksual militer Jepang 1942-1945, Mama korban kekerasan seksual Badak Hitam 1948 juga mendapat prioritas untuk dimasukan ke program ASLUT sebagai tindakan kongrit dari negara untuk memperhatikan warga negara Indonesia lanjut usia yang mengalami pelanggaran HAM.

Sebagai pelengkap laporan saya akan menyertakan kronologis sejarah dari mama Rofina Batfian, Mama Alyosia Ratuain, Mama Martha Laratmase, sedangkan Mama Rosa Delima Fenanlampir sudah tidak bisa menceritakan pengalaman pahitnya karena serangan penyakit stroke yang dideritanya.

Salam Hormat,

Eka Hindrati

www.ianfuindonesia.webs.com

Tembusan :

1. Kementrian Sosial RI

2. Kementrian Pemberdayaan Perempuan RI

3. Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan)

4. Global Future Institute, Jakarta

5. Arsip

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com