Swasembada Pangan Dalam 3 Tahun? Impor Pangan Masih Besar di 2016

Bagikan artikel ini
Sigid Kusumowidagdo
Bagi Indonesia untuk mecapai swasembada pangan itu sulit. lebih sulit lagi keamanan pangan.Kita lihat rencana impor pangan utama 2016 yang diumumkan oleh, Menko Ekuin, Menteri, Pardagangan, Pertanian, Kepala Bulog dan pejabat-pejabat lain di media massa sebagai berikut:
1. BERAS = 1,5 JUTA ton dari Vietnam,Thailand, Pakistan
2. GULA MENTAH = untuk Industri 3,2 juta Ton
3. GULA PASIR (KRISTAL): =200,000 ton
4. KEDELAI =1 juta ton.
5. JAGUNG: = 2,4 juta ton (200.000 ton per bulan)
6. SAPI BAKALAN = 700.000-8000.000 ekor
7. DAGING SAPI =(prime cut, secondary cut) 50.000-60,000 ton
8. GARAM:=1,5 juta ton
9. HORTIKULTUR (Sayuran dan buah); Belum ada angka pasti untuk 2016. Indonesia adalah eksportir dan importir.
Sebagai referensi di tahun 2014 impornya lebih banyak dari ekspor, defisit; sebesar US $ 1,176 juta = Rp11,76 Triliun. Disamping impor utama di atas masih banyak impor bahan makanan olahan contoh bakso ikan dan udang yang impornya senilai US $ 107,899/tahun dari Malaysia, Singapura, Thailand.
Banyak kendala bagi swasembada pangan antara lain 66,8 % petani Indonesia berusia 45 tahun dan 73,97 % berpendidikan SD ke bawah sehingga sulit berinovasi: setiap tahun 110 000 ribu ha. tanah pertanian dialihkan menjadi lahan industri, pemukiman dan infrastruktur yang akan meningkat di tahun-tahun mendatang.
Pemerintah perlu membuat target yang realistis, langkah konkrit dan penting sekali konsisten. Langkah Presiden membagikan traktor tangan gratis 30.000-50.000 ke petani di Mei 2015 adalah langkah konkrit. Sayangnya timbul kontroversi karena kemudian ditarik kembali dan dikabarkan kemudian di jual Rp 7 juta per traktor untuk petani dan Rp 2,5 juta per traktor untuk kelompok tani.
Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com