Namun sejatinya, di Australia sendiri terdapat tiga aliran pandangan sebagai landasan penyusunan kebijakan strategis Pertahanan Nasional Australia:
- Australia sebagai suatu bagian dari sistem pertahanan global Amerika Serikat. Konsepsi ini dimulai sejak pemerintahan Robert Menzies. Tujuan utama konsepsi ini adalah menempatkan Amerika Serikat dalam kedudukan yang sedemikian rupa, sehingga secara otomatis akan membantu Australia jika menghadapi ancaman nasional, terutama di sektor pertahanan-keamanan. Sebaliknya, bahwa Australia tidak dapat menghindarkan diri dari suatu komitmen total membantu Amerika Serikat, jika Negara Paman Sam tersebut menghadapi ancaman atau serangan militer.
- Konsep Fortress Australia, yang pada pokoknya ingin melepaskan diri dari segala ikatan pertahanan dengan pihak-pihak ketiga, dan sebaliknya ingin memperkuat pertahanan serta kemampuan ekonomi/industri daratan Australia sendiri. Gagasan ini ingin dicapai dengan bantuan Amerika Serikat (modernisasi peralatan perang) serta di bawah lindungan payung kekuatan militer Amerika Serikat di Pasifik, tapi tanpa adanya lagi ikatan-ikatan otomatis terhadap Amerika Serikat dalam segala hal.
- Konsep Forward Defense, di mana Australia secara aktif menempatkan kehadiran militernya di wilayah Asia Tenggara bukan dengan maksud menggantikan peranan Inggris East of Suez tapi sebaliknya pula tidak mengisolasikan diri dari pembinaan wilayah strategis baginya, yaitu pintu gerbang Asia Tenggara.
Maka ada baiknya jika para stakeholders kebijakan luar negeri, termasuk perwakilan diplomatik kita di Canberra dan Washington berupaya secara aktif ikut serta dalam kristalisasi pemikiran yang sedang berlangsung di kedua negara tersebut, dalam berbapa waktu belakangan ini. Sehingga pemerintah kita sebisa mungkin dapat ikut mempengaruhi arah kebijakan dan bentuk-bentuk yang akan menguntungkan kepentingan nasional kita kini dan kelak.
Facebook Comments