Tiga Negara Ajukan Pertemuan Darurat untuk Bahas Rudal Balistik Korut

Bagikan artikel ini

Para pejabat mengatakan bahwa AS mengantisipasi sebuah pertemuan yang akan dilakukan pada Senin (13/2/2017) ini di Washington DC, sebagaimana dilaporkan Reuters.

Sementara Pyongyang, Senin, mengatakan, pihaknya telah berhasil melakukan pengujian rudal balistik jarak menengah tipe baru yang telah dilakukan pada Minggu.

Pyongyang juga mengklaim adanya kemajuan dalam program senjatanya, meski program itu sebenarnya melanggar resolusi PBP.

Korut menembakkan sebuah rudal balistik pada Minggu (12/2/2017) sekitar pukul 07.55 waktu setempat dan melesat  sejauh 500 kilometer.

Rudal tersebut ditembakkan dari pangkalan udara Banghyon, Provinsi Pyongan Utara dan kemudian rudal jatuh di laut Jepang.

Juru bicara kementerian pertahanan Korsel belum bisa memastikan jenis rudal balistik yang ditembakkan pada Minggu pagi itu.

Kantor berita Yonhap mengatakan, militer Korsel menduga rudal tersebut sejenis rudal balistik jarak menengah Musudan yang pernah ditembakkan sebelumnya.

Korut pada Oktober 2016 telah melakukan pengujian rudal Musudan sebanyak dua kali yang ditembakkan dari pangkalan udara yang sama.

Seoul menyebutkan, penembakan terbaru itu merupakan aksi “unjuk kekuatan” untuk menentang sikap keras pemerintah Presiden AS Donald Trump atas Pyongyang.

“Jangkauan tembakan mencapai sekitar 500 km. Korsel an AS sedang berusaha melakukan analisis lebih detail mengenai informasi tambahan,” kata seorang petinggi Korsel.

Kantor Presiden Korsel mengatakan, tidak lama setelah tembakan rudal Korut itu para pejabat keamanan di Seoul langsung mengadakan pertemuan darurat pada pukul 09.30 waktu setempat.

Asksi ‘unjuk kekuatan’ terbaru Pyongyang itu merupakan yang pertama setelah Trump dilantik menjadi Presiden AS, 20 Januari lalu.

Kementerian Pertahanan Korsel menegaskan, Korut menembakkan rudal balistik tersebut sebagai sebuah provokasi untuk menguji respon presiden baru AS, Donald Trump.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, yang sedang berada di AS, mengecam keras aksi peluncuran rudal balistik oleh Korut tersebut.

Peluncuran uji coba rudal balistik jarak menengah oleh Korut itu dinilai Abe sebagai “tindakan yang tidak dapat diterima”.

Sementara itu Trump menjamin Jepang bahwa AS akan memberikan dukungan penuh kepada Jepang dalam menangapi penembakan rudal balistik pertama setelah Trump terpilih menjadi Presiden AS pada November 2016.

“Saya hanya ingin semua orang untuk memahami dan sepenuhnya tahu bahwa AS mendukung penuh Jepang, sekutu besar AS, 100 persen,” kata Trump dalam pernyataan singkatnya. (AFP/Reuters)

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com