“Pertama kita harus berhati-hati untuk tidak mengikuti permainan ini,” katanya kepada saluran radio Deutschlandfunk.
Trump mengeluarkan serangkaian serangan mematikan pada Jerman, yang merupakan ekonomi terbesar di UE. Dia mengatakan UE menjadi “kendaraan” bagi kepentingan Jerman, dan memperkirakan lebih banyak negara anggota memilih meninggalkan blok tersebut layaknya Inggris pada Juni 2016.
Selain itu, Trump telah memperingatkan perusahaan mobil asal Jerman bahwa AS akan memperketat pajak perbatasan menjadi 35 persen pada kendaraan yang diimpor ke pasar Amerika.
Penasihat perdagangan Trump menuduh perusahaan Jerman menggunakan Euro bernilai sangat rendah untuk memperoleh keuntungan dari rekanan di AS dan UE.
Kanselir Jerman Angel Merkel langsung menolak tuntutan itu, dan menunjukan bahwa Bank Sentral Eropa menguasai Euro, serta Jerman menghargai kemandirian.
Merkel dikenal menjadi pihak UE yang menjadi sekutu AS semasa Barack Obama menjadi Presiden AS. Bahkan, Obama menyebut Merkel sebagai “mitra yang luar biasa” saat kunjungan perpisahan ke Berlin pada November 2016.
Namun, Trump menempatkan hubungan kedua negara memburuk secara cepat. Padahal, Merkel sedang menyiapkan masa kampanye mempertahankan posisinya selaku Kanselir Jerman.
Oettinger mendesak Uni Eropa untuk menjadi percaya diri saat berurusan dengan Trump.
“Kami memiliki pasar yang lebih besar. Sebagai sebuah tim kami lebih kuat,” katanya menambahkan.