Konspirasi Pembunuhan Michael Jackson?

Bagikan artikel ini

Rusman, Pengiat Sosial Budaya

Kepergian Michael Jackson meninggalkan duka mendalam, baik bagi keluarganya maupun penggemarnya. Fakta kematiannya masih simpang siur, bahkan menimbulkan dugaan bahwa The King of Pop itu dibunuh. Benarkah?

“Michael dibunuh, dan menurut saya bukan hanya satu orang yang terlibat kematiannya. Ini konspirasi untuk mengeruk uang adik saya,” papar LaToya yang untuk pertama kalinya angkat bicara sejak kematian Michael, seperti dikutip People, Senin (13/7).

Perempuan berusia 53 tahun itu mengungkapkan bahwa Michael adalah sosok kesepian dan terisolasi. Beberapa orang berpengaruh yang berada di sekelilingnya, lanjut LaToya, tak lebih dari mesin pengeruk uang yang hanya ingin mengambil keuntungan darinya.

“Mereka menjauhkan Michael dari keluarga dan teman-temannya, serta membuatnya melakukan sesuatu yang tak ia inginkan. Seperti menggelar 50 show untuk rangkaian konser terakhirnya,” lanjut LaToya. Demikian pula dugaan penggunaan obat-obatan resep yang menewaskan sang bintang.

Pekan lalu, Kepala Kepolisian Los Angeles (LAPD) William Bratton mengkonfirmasikan bahwa kematian Michael bukanlah bunuh diri. Berdasarkan hukum yang berlaku di California, usaha-usaha yang mengarahkan pada kematian seseorang juga dapat dikategorikan sebagai pembunuhan.

Namun, fakta baru dapat diungkapkan dalam hasil otopsi kedua yang akan keluar dua pekan mendatang. Dalam hasil otopsi pertama yang dilakukan Kepolisian Los Angeles (LAPD). LaToya tidak menyebutkan penyebab kematian Michael.

Ia hanya menuturkan adanya empat bekas jarum yang baru disuntikkan ke tubuh adiknya. Fakta itu membuat LaToya yakin, lebih dari satu orang terlibat atas kematiannya. Ia menyadari Michael dikelilingi oleh pengaruh-pengaruh yang buruk.

“Mereka mengambil untung dari sifat pendiam dan penyayang Michael. Banyak yang berebut untuk bisa berada di sisinya dan tak semuanya orang baik. Kurang dari sebulan lalu, saya sempat berpikir ia akan tewas sebelum show-nya di London karena orang-orang itu,” lanjut LaToya.

Pikiran itu sempat ia sampaikan kepada klan Jackson lainnya. Meski kondisinya tak seprima dulu, Michael masih berharga miliaran dolar. Jika seseorang begitu berharga, ujar LaToya kepada keluarganya, maka akan selalu ada orang-orang yang tamak disekelilingnya. Sedihnya, bagi beberapa orang itu, Michael lebih berharga saat tak bernyawa ketimbang hidup.

Perempuan yang telah menjanda setelah 12 tahun pernikahan dengan manajernya, Jack Gordon, menceritakan detil lengkap paska kematian Michael. Menurutnya, tubuh Michael yang sudah tidak bernafas, ternyata bukan ditemukan di tempat tidurnya seperti yang dilaporkan selama ini. Melainkan di kamar tidur dokter pribadinya, Conrad Murray, yang menghilang saat Michael dilarikan ke rumah sakit.

LaToya pun mengaku melihat ada tetesan cairan infus di sebelah tempat tidur itu, serta tabung-tabung oksigen berjajar di dinding. Terakhir kali seluruh anggota keluarga berkumpul, termasuk Michael, adalah pada saat mereka merayakan ulang tahun pernikahan orang tuanya, Joe dan Katherine, di restoran India kesukaan Michael, Chakra, di Beverly Hills.

Saat Michael meninggal, LaToya merupakan yang paling sibuk mengurusi segala sesuatunya. Sebab itulah ia mencurigai dokter pribadi Michael, Conrad Murray yang menghilang justru saat keluarga berada di Rumah Sakit UCLA, Los Angeles.

“Jika bukan karena Paris yang bertanya mengapa Murray gagal menyelamatkan ayahnya, maka takkan pernah terungkap bahwa Murray ada di TKP,” tandasnya.

Putri kedua Michael, Paris Katherine, memang paling kehilangan sang ayah. Bersama kakaknya, Prince Michael dan adiknya Prince Michael II alias Blanket, mereka bertiga menangis di pangkuan Katherine saat Michael dinyatakan tewas.

Pengacara Murray sendiri mengatakan kliennya tak bersalah dan bekerjasama dengan penyelidik LAPD. Saat penyelidikan, di rumah Michael ditemukan obat anestesi dosis tinggi seperti Demerol dan Diprivan yang diberikan melalui infus.

Kedua obat itu tak pernah digunakan di luar kamar operasi. Sudah jelas, obat itu hanya bisa diberikan atas izin seorang dokter. Kini, LAPD sedang mengumpulkan catatan medis Michael dari para dokter lamanya dan menantikan otopsi kedua yang diminta pihak keluarga.

“Kami akan duduk bersama dan membandingkan hasilnya sebelum mengumumkan kepada masyarakat. Saya punya dugaan mengenai hasil itu, tapi kita tunggu saja apa yang akan keluar. Saat ini saya belum bisa berkata apa-apa, selain perasaan bahwa Michael dibunuh,” tandas LaToya.

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com