LAPAN Siap Luncurkan Satelit Terbaru

Bagikan artikel ini

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyatakan siap meluncurkan satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB pada 25 Mei 2016. Peluncuran ini akan dilakukan dari Satish Dhawan Space Center, Sriharikota, India.

Satelit akan diluncurkan menjunu Sun-Synchronous Orbit (SSO) dengan inklimasi 98 derajat, pada ketinggian 505 km di atas perbukaan bumi. Satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB membawa misi pemantauan aktivitas kapal laut secara global sebagai komplemen bagi instrumen Automated Identification System (AIS) satelit LAPAN-A3/LAPAN-ORARI yang beroperasi di sepanjang garis ekuator dengan inklinasi 6.

“Satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB juga membawa kamera digital dengan resolusi hingga 3 m, muatan sains pengukur medan magnet bumi, serta beberapa sub-sistem hasil rekayasa Perekayasa LAPAN untuk diujicoba di antariksa,” ujar Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, Kepala LAPAN.

Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat LAPAN Jasyanto, LAPAN-A3 merupakan satelit yang memiliki berat 115 kilogram. Satelit ini nantinya akan membawa misi penginderaan jauh eksperimental. “Untuk memantau sumber daya pangan,” ungkap Jasyanto melalui keterangan tertulisnya kepada Republika, Senin (25/4/2016).

Jasyanto mengungkapkan, satelit tersebut nantinya mampu mengidentifikasi tutupan dan penggunaan lahan. Selain itu dapat melakukan pemantauan lingkungan dan misi pemantauan kapal laut.

Muatan pengindraan satelit LAPAN – A3 yang berupa empat bonds multispectral imager ini beresolusi 18 meter dengan swath 100 kilometer. Muatan ini akan dimanfaatkan untuk memantau tanaman pangan.

Dengan adanya program pengembangan satelit yang merupakan hasil kerjasama LAPAN bersama IPB ini, menurutnya menjadi salah satu bukti kemampuan sumber daya manusia Indonesia.

Program satelit ini juga sebenarnya bagian dari upaya mewujudkan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian. Karena teknologi satelit bakal mendukung akurasi data dalam perencanaan masa tanam lahan persawahan yang akan berimplikasi langsung pada peningkatan ketahanan pangan.

Menurut Jasyanto upaya ini juga bisa membantu pemerintah dalam menentukan berbagai kebijakan terkait pangan, seperti impor beras.

Sebelumnya, LAPAN juga telah berhasil meluncurkan satelit LAPAN A1/LAPAN-TUBSAT pada 2007. Kemudian satelit LAPAN A2/Orari pada 2015 dengan menumpang roket milik India. Lapan A2/Orari adalah satelit ekuatorial pertama milik Indonesia dan dirakit di Indonesia. Satelit ini membawa misi pemantauan muka bumi, identifikasi kapal laut dan komunikasi radio amatir.(TGR)

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com