Membaca “Tudingan Curang”-nya Trump terhadap Indonesia

Bagikan artikel ini

Dari perspektif asymmetric warfare atau peperangan nirmiliter, tudingan Trump ini istilahnya ‘isu’. Trump lagi menabur isu. Kenapa? Karena usai isu ditabur, niscaya akan ada langkah terkait ‘tema dan/atau agenda’ serta ‘skema’ yang hendak didorong kemudian. Begitu urutannya: Isu – Tema – Skema. Pertanyaannya, “Apa tema berikutnya?” Ini yang mutlak didefinisikan, dianatomi, di-breakdown, dan lain-lain.

Sedangkan ‘skema’-nya dapat ditebak, yaitu: “Trump hendak mengubah defisit anggaran menjadi surplus,” terkait impor-ekspor dengan Indonesia. Semua akhirya tergantung kita. Apakah isu tetap akan menjadi isu karena daya tahan dan daya lawan bangsa ini, atau isu bakal melaju serta berubah menjadi ‘agenda’?
Bagi Amerika, tebaran isu Trump merupakan bagian dari geostrategi Paman Sam. Betapa secara geopolitik, jika sebuah bangsa dan/atau negara telah punya ketergantungan atas ‘sesuatu’ terhadap negara lain, hal itu bermakna bahwa geopolitiknya telah tergerus. Menjadi wajar apabila Amerika menginjak apa yang disebut geostrategi, yakni strategi keluar yang dimulai dari dalam (internal), salah satunya untuk mengurangi ketergantungan impor dengan Indonesia. Ya. Impor itu menggerus devisa. Inilah salah satu poin program “America First“-nya Trump mengurangi impor, agar devisa tidak tergerus.
Jatuhnya harga minyak dunia adalah dampak langsung terkait America First, dan Saudi Arabia merupakan “korban pertama”-nya, termasuk (nanti) Cina.
Untuk Indonesia, segera petakan, definisikan, anatomi, dsb secara jeli, cermat serta akurat apa rencana dan ‘agenda’ lanjutan pasca isu ditebar oleh Trump. Kemudian lakukan kontra-kontra agar isu tetaplah menjadi isu!
Penulis: M Arief Pranoto, Direktur Program Studi Geopolitik dan Kawasan Global Future Institute (GFI)
Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com