Wabah Covid-19 Bisa Direkayasa Melalui Laboratorium Bertujuan Ganda ala NAMRU-2 AS

Bagikan artikel ini

Wabah virus corona yang meluas ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, memang menimbulkan daya rusak yang dahsyat terhadap tatanan ekonomi global maupun di sektor industri. Namun ada satu isu yang luput dari amatan dan bahasan para ahli. Mungkinkah virus corona/Covid-19 bisa direkayasa menjadi senjata biologis?

Gordon Duff, seorang veteran dari kesatuan marinir AS yang pernah ikut berperang di Vietnam, menulis sebuah artikel yang cukup menarik bertajuk:

COVID 19, an Engineered Pandemic? 

Dalam artikelnya tersebut, Gordon Duff menulis, ““Black funded” laboratories operating under cover of animal diseases research or biological warfare defense facilities, run by the US, British, Israeli and other governments, are not only capable of creating COVID 19 but are evidenced as being funded for exactly this type of program.”

Kalau merujuk pada keberadaan laboratorium bertujuan ganda ala NAMRU-2 AS yang beroperasi Indonesia dan  beberapa negara Asia Tenggara, maka apa yang diistilahkan oleh Gordon Duff sebagai black funded laboratories atau laboratorium hitam yang dikelola dan didanai oleh Amerika Serikat, Inggris, Israel, maupun beberapa negara sekutu ketiga negara tersebut, tiada keraguan lagi bahwa yang dimaksud Gordon Duff sebagai black funded laboratories adalah semacam NAMRU-2 AS. Dan dalam keyakinan Gordon Duff, black funded laboratories ala NAMRU-2 AS tersebut mampu menciptakan virus corona atau lebih dikenal sekarang dengan istilah Covid-19. Bahkan melalui bantuan dana yang cukup besar untuk mengembangkan laboratorium untuk pengadaan fasilitas program senjata biologis berkedok laboratorium, secara potensial  mampu  menciptakan virus corona Covid-19.

Dengan demikian, laboratorium bertujuan ganda ala NAMRU-2 AS atau black funded laboratories meminjam istilah Gordon Duff, pada perkembangannya mampu menciptakan Global Pendemic, atau rekayasa Wabah Covic-19 berskala global. Sebagai bagian integral dari Chaos Theory Operation. Yang paralel atau sejenis dengan aksi terorisme pemboman gedung World Trade Center dan Gedung Pentagon pada 11 September 2001 lalu.

Apakah fenomena Covid-19 ini bisa kita kategorikan sebagai perang biologis dengan mendayagunakan senjata-senjata biologis? Yang jelas kalau kita kilas balik ke belakang, Covid-19 serupa dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan MERS (Middle East Respiratory Syndrome). Baik SARS maupun MERS, menurut Gordon Duff dalam artikel ini, pada hakekatnya merupakan jenis virus corona. MERS dalam waktu setahun telah memakan korban jiwa 106 orang. Adapun SARS memakan korban jiwa sebesar 813 orang. Bisa jadi, Covid-19 bisa jadi akan memakar korban jutaan orang. Bukan lagi dalam ratusan jiwa.

Yang mengerikan, jika merujuk pada artikel Gordon Duff tadi, ada banyak kalangan aktor-aktor yang punya keinginan sekaligus kemampuan untuk merekayasa virus corona Covid-19. Bahkan sarana-sarana untuk uji coba rekayasa virus tersebut dengan menularkan Covid-19 kepada publik, bukan saja sangat mungkin terjadi. Bahkan sejarah sudah membuktikan hal itu pernah dilakukan oleh negara adikuasa seperti AS (The will to experiment through infecting the general public with a pathogen such as COVID 19 exists and has extensive historical precedent).

Veterans Today juga sudah menemukan bukti copian dokumen penelitian dari University South of Carolina yang dibiayai US Army, mengungkap  keberhasilan membuat covid 19. Dan bahwa Cina berperan dalam menyediakan bahan dasarnya, kelelawar Wuhan.

Dengan demikian, tidak mengejutkan ketika Gordon Duff berkeyakinan bahwa Covid-19 tak lebih hanya sekadar tes uji coba, untuk hal melakukan hal yang jauh lebih mematikan pada tahap selanjutnya. Jika skenario ini ada dalam perencanaan para aktor-aktor kejahatan global, maka fenomena wabah Covid-19 saat ini bisa kita kategorikan sebagai Perang Biologis.

Selain itu, kasus terkait virus corona itu sendiri sampai hari ini memang masih misterius. Sehingga kita masih gelap mengenai hakekat dari fenomenan mewabahnya virus corona tersebut. Kecuali figur publik di Iran dan di Italia, kita sama sekali tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi. Kita pun tak tahu siapa yang sudah terkena infeksi virus corona dan siapa saja yang sudah meninggal dunia. Sama sekali tidak ada informasi terbuka yang tersedia.

Terkait dengan para penderita yang terkena infeksi akibat wabah Covid-19, tidak ada informasi yang cukup valid dan bisa diandalkan mengenai bagaimana virus tersebut berkembang dan bisa menjalar kemana-mana. Siapa yang selama ini menghambat dan membendung  penyebaran arus informasi yang amat vital dan bermanfaat bagi publik terkait Covid-19 itu? Bahkan diskusi publik untuk membedah apa yang terjadi di balik fenomena wabah Covid-19 pun taka da. Segala sesuatunya benar-benar mencurigakan.

Mengingat misteri dan sesuatu yang mencurigakan di balik fenomena Covid-19, maka beberapa pakar, termasuk Gordon Duff, berani berkesimpulan bahwa hakkat di balik wabah virus corona adalah rekayasa virus. An Engineered virus. Rekayasa Virus yang memodifikasi SARS, yang mana perlu waktu dua tahun sebelum fenomena itu berhenti.

Gordon Duff memperkirakan program perang biologis yang saat ini sedang berlangsung tersebut akan menghabiskan biaya sebesar 50 miliar dolar AS lebih.

Nampaknya program perang biologis ini harus ditelisik ke pusat urat syaraf (the nerve center)-nya Washignton, Presiden Donald J Trump. Sebab secara politis, Trump dan kroni-kroni politiknya di Pentagon, merupakan para pendukung intervensi militer AS atas nama kepentingan nasional Israel atau Zionis Yahudi. Yang tidak segan-segan melakukan penyiksaan dan pembunuhan, dan pelanggaran hak-hak asasi manusia, atas dasar anti rasial dan agama.

Keberadaan orang-orang di lingkar dalam kekuasaan Gedung Putih dan Pentagon yang pada hakekatnya anti-science, nampaknya merekalah para pihak yang paling bertanggungjawab terhadap mewabahnya Covid-19 atau Covid-19 pandemic.

Diolah kembali oleh Hendrajit, Pengkaji Geopolitik, Global Future Institute (GFI)

Facebook Comments
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com